Pemerataan Desa Jadi Fokus Utama Pembangunan

Photo Author
- Sabtu, 15 September 2018 | 14:28 WIB

JAYAPURA, KRJOGJA.com - Pemerataan desa manjadi fokus utama pembangunan.

Oleh karena itu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menegaskan pemerintah pusat berkomitmen penuh dalam meningkatkan pemerataan pembangunan di nusantara. Komitmen tersebut salah satunya diwujudkan dengan menetapkan pembangunan daerah pingggiran, khususnya pedesaan, menjadi fokus utama pembangunan.

“Komitmen pemerintah terhadap percepatan pembangunan desa salah satunya adalah dengan terus meningkatkan jumlah dana desa setiap tahunnya. Hingga tahun keempat ini jumlahnya sudah mencapai Rp 187 Triliun,” tutur Staf Khusus Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Risharyudi Triwibowo dalam Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi DAK Afirmasi bidang Transportasi dan Program Intervensi Kementerian dalam Pembangunan Desa di Jayapura Papuam, Jumat (14/09/2018).

Selama empat tahun program dana desa berjalan, lanjutnya, desa telah melakukan pembangunan masif yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam catatan Kemendes PDTT, setidaknya telah terbangun 158.619 kilometer jalan desa, 1.028.225 meter jembatan desa, 39.656 unit saluran irigasi, 7.421 pasar desa, 48.694 unit PAUD, 18.477 unit Posyandu, 178.034 unit MCK, dan lainnya.

“Pembangunan di pedesaan ini dapat dikategorikan ke dalam dua aspek, yakni untuk menunjang aktivitas ekonomi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dana desa ini tentu bukan hanya sekadar menjawab kebutuhan infrastruktur dasar di desa, melainkan juga dapat mengurangi pengangguran dan urbanisasi,” sambung Triwibowo.

Meski demikian, Triwibowo mengingatkan bahwa persentase jumlah penduduk miskin di pedesaan masih tercatat sebesar 13,20%. Selain itu, masih terdapat 12.397 desa tertinggal yang harus terus ditingkatkan statusnya. Dirinya pun mengajak agar seluruh pihak saling bekerjasama mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan lokus utama di desa.

“Kita perlu sebuah gerakan pembangunan baru yang menyeluruh dan merata, termasuk pada masyarakat desa dan daerah pinggiran yang selama ini belum optimal. Kita juga harus bersama-sama mengentaskan daerah tertinggal dan juga mengembangkan kawasan transmigrasi,” kata Triwibowo.

Di Papua sendiri, ujar Triwibowo, Kemendes PDTT telah menggulirkan anggaran untuk mendukung pembangunan fisik maupun non fisik sebanyak 34 kegiatan dengan nilai sebesar Rp 66.300.537.000. Dukungan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi bidang Transportasi pada tahun 2018 ini juga tersebar di 28 kabupaten dengan anggaran sebesar Rp 242.162.000.000.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X