"Ulos tidak hanya menyimpan tradisi Batak yang kental dan sarat makna, tapi juga prestise dari moderenisasi proses akulturasi," ujar Giri.Â
Tidak hanya Indonesia, lanjut Giri, sejumlah museum dan universitas di Singapura, Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda bahkan ikut melakukan kajian tentang ulos. Karena dianggap unik dan sangat tua.
"Karya seni ini dianggap memiliki makna yang tinggi. Dominasi warna hitam, merah, dan putihnya dinilai punya daya pikat. Warna merah melambangkan keberanian, putih melambangkan kesucian, dan hitam melambangkan kekuatan," tukasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, menilai Ulos adalah kebanggan Indonesia. Bahkan, saat IMF Meeting di Washington DC beberapa waktu lalu, Ulos Harungguan dipakai oleh para Pemimpin Keuangan dari berbagai negara yang hadir di sana. (Fon)