JAKARTA, KRJOGJA.com - Jumlah korban gempa Lombok berkekuatan 7 Skala Richter (SR) dan susulannya terus bertambah. Data laporan pemerintah daerah dan relawan yang dikumpulkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat (10/8/2018) siang, ada 321 orang meninggal.
"Dampak gempa bumi 7 SR yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat dan Bali, hingga 10/8/2018 siang (H+5), tercatat 321 orang meninggal dunia," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran tertulisnya, Jakarta, Jumat malam.
Menurut dia, 273 orang di antaranya meninggal di Kabupaten Lombok Utara. Sebanyak 26 orang di Lombok Barat, 11 orang di Lombok Timur, 7 orang di Kota Mataram, 2 jiwa di Lombok Tengah, dan 2 jiwa lainnya di Kota Denpasar.
Seluruh korban meninggal akibat gempa Lombok itu sudah dapat teridentifikasi.
"Adanya laporan-laporan tambahan jumlah korban meninggal dunia masih dilakukan verifikasi. Artinya, jumlah korban meninggal dunia lebih dari 321 orang. Namun masih memerlukan verifikasi," kata Sutopo.
Sementara, 270.168 jiwa lainnya mengungsi di ribuan titik. Jumlah pengungsi juga diperkirakan bertambah mengingat belum semua terdata dengan baik.
Sebanyak 67.875 unit rumah, 468 sekolah, 6 jembatan, 3 rumah sakit, 10 puskesmas, 15 masjid, 50 unit musala, dan 20 unit perkantoran, rusak. Namun, pendataan masih dilakukan.
Jika dilihat dari hasil analisis citra satelit, kerusakan bangunan masif terjadi di Kabupaten Lombok Utara. Hampir 75 persen permukiman hancur dan rusak. Sebab, wilayah ini paling dekat dengan pusat gempa Lombok.