JAKARTA, KRJOGJA.com - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono pimpin upacara Laporan Korps Serah Terima Jabatan Panglima Kostrad (Pangkostrad) dari Letjen TNI Agus Kriswanto kepada Letjen TNI Andika Perkasa, bertempat di Mabesad, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).
Selain melantik jabatan Pangkostrad juga melantik jabatan Dankodiklatad dari Letjen TNI Andika Perkasa kepada Mayjen TNI A.M. Putranto, Pangdam II/Swj dari Mayjen TNI A.M. Putranto kepada Mayjen TNI Irwan, Pangdam XIII/Mdk dari Mayjen TNI Madsuni kepada Mayjen Tiopan Aritonang, Pangdam XIV/Hsn dari Mayjen TNI Agus Surya Bakti kepada Mayjen TNI Surawahadi dan Aslog Kasad dari Mayjen TNI Irwan kepada Brigjen TNI Jani Iswanto.
Prosesi pelaksanaan Sertijab diawali dengan penyerahan lambang-lambang satuan dari pejabat lama kepada Kasad selaku Inspektur Upacara (Irup), kemudian Irup menyerahkan lambang-Iambang satuan tersebut kepada pejabat baru. Setelah itu, disambung dengan acara penanggalan dan pemasangan tanda jabatan. Disusul penandatanganan naskah Sertijab serta laporan Korps dari para pejabat yang melaksanakan Sertijab.
Â
Kasad Jenderal TNI Mulyono mengatakan pergantian pejabat di lingkungan TNI AD merupakan bagian dari mekanisme pembinaan organisasi dan implementasi dari proses regenerasi. Hal ini juga sekaligus untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dalam rangka mendorong semangat pembaharuan dan penyegaran pola pikir yang akan diproyeksikan dalam rangka peningkatan kinerja sebuah instansi dan organisasi.
Di sisi lain, perubahan lingkungan strategis yang semakin dinamis dan kompleks menuntut para Perwira untuk senantiasa meningkatkan kredibilitas, profesionalisme dan produktivitas dalam membangun sistem kerja yang lebih efektif dan efisien di satuannya yang baru.
"TNI AD menaruh harapan yang besar kepada para pejabat yang baru, agar kehadirannya diiringi dengan semangat untuk membangun guna meningkatkan kinerja organisasi serta membawa perubahan ke arah yang positif."Â
Kasad menambahkan khusus kepada Letjen TNI Agus Kriswanto yang akan memasuki masa purna bakti, sesungguhnya pengabdian seorang prajurit kepada Bangsa dan Negara tidak terbatasi oleh status purnawira.
