Menristekdikti Mohamad Nasir : Seni Harus Bisa Menjadi Industri

Photo Author
- Minggu, 8 Juli 2018 | 11:20 WIB

PANDAAN, KRJOGJA.com - Indonesia tidak hanya perlu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta riset, tetapi juga harus menumbuh kembangkan seni dan budaya daerah maupun nasional.

Hal tersebut diungkapkan Nasir saat membuka Festival Kesenian Indonesia ke-X di Amphiteater Taman Candra Wilwatikta, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (7/7) malam, bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

"Seni menyatukan kita semua dalam damai dan sejahtera. Dengan seni ini kita memberikan nilai-nilai yang mencerminkan Indonesia dalam berbagai suku bangsa dan menjadi satu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucap Nasir.

Menteri Nasir tekankan bahwa sekolah seni harus bergandengan dengan Dinas pariwisata di daerah, karena memberikan nilai lebih nantinya untuk ekonomi bila sudah terjalin kerja sama yang baik.

"Jadi seni harus bisa jadi industri. Angkat kearifan lokal. Barangkali perlu satu mata kuliah yang mendukung itu, yaitu art management atau art enterpreneurship. Jadi bisa diajarkan kolaborasi dengan bisnis travel, hotel dan lainnya, saya yakin pasti bisa. Saya akan minta kegiatan seni yang lebih banyak, dan itu didanai oleh Kementerian," urainya.

Festival Kesenian Indonesia ke-X kali ini akan berlangsung dari tanggal 7-9 Juli 2018, dengan mengambil tema "Seni, Identitas, dan Realitas". Kegiatan ini merupakan agenda dua tahunan Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTSENI). Kegiatan ini hasil kolaborasi serta diikuti oleh 9 Perguruan Tinggi seni se-Indonesia, antara lain ISI Denpasar, ISBI Aceh, ISBI Tanah Papua, ISBI Bandung, Institut Kesenian Jakarta, ISI Jogjakarta, ISI Surakarta, ISI Padang Panjang, dan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya, dimana STKW didapuk menjadi tuan rumah.

Nasir sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Perguruan Tinggi Seni di Indonesia untuk memajukan keilmuan seni melalui festival yang dilakukan.

"Rangkaian kegiatan festival ini saya kira tidak hanya merepresentasikan berbagai riset dan tanggungjawab terhadap kemajuan seni dan teknologi mutakhir, tetapi juga sekaligus merealisasikan langsung keilmuan seni dalam interaksi sosial masyarakat melalui karya seni pertunjukan, seni rupa, dan film," tutur Nasir. (Ati) 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X