SLEMAN, KRJOGJA.com - Kisah menarik sekaligus menyentuh hati disampaikan kolektor 500 jersey atau kaus pemain Indonesia, Dimas Wihardyanto (34). Dosen Teknik Arsitektur UGM warga Jalan Kaliurang km 5 Pogung Baru ini memiliki banyak cerita dalam mendapatkan kaus, hal yang menunjukkan sisi lain wajah sepakbola Indonesia.
Pernah suatu saat Dimas membeli jersey dari seorang pemain asal Papua yang terpaksa menjual bagian dari sejarah hidupnya tersebut. Ketika itu, sang pemain yang ternyata sudah pensiun dari sepakbola profesional tahun 2002 sedang membutuhkan dana untuk mengikuti kursus kepelatihan lisensi C.Â
“Saya ditawari rekan sesama kolektor yang dihubungi pemain asal Papua menawarkan jerseynya untuk dijual. Ketika itu dia menjual dua yakni home dan away, yang ternyata uang hasil penjualan akan digunakan untuk kursus pelatih lisensi C,†kisahnya pada KRjogja.com.Â
Baca Juga :
Selama 20 Tahun, Dosen UGM Koleksi 500 Kaus Bekas Pemain Bola.
Anak Muda Bantul Ini Produksi Jersey Sepak Bola yang Diakui Internasional
Meski tak menyebutkan nominal saat membeli jersey tersebut, namun Dimas mengungkap rasa bangga dan puas lantaran bisa membantu sang pemain melanjutkan hidup melalui karier kepelatihan. “Sekarang dia melatih di PPLP Papua, saya merasa senang ternyata cara saya mendapatkan jersey punya nilai kehidupan yang luar biasa,†lanjutnya.Â
Di kejadian lain, Dimas juga mengisahkan pernah mendapatkan jersey dari seseorang yang membutuhkan uang untuk pengobatan orangtua. Sebuah jersey away PSS yang dikenakan striker gaek M Muslih bernomor 9 sebelum naik promosi Divisi Utama pun akhirnya ia tebus. Uang itulah yang digunakan orang yang menjual jerseynya untuk berobat orangtuanya.