Cuaca Ekstrem di Musim Kemarau Tetap Diwaspadai

Photo Author
- Jumat, 22 Juni 2018 | 19:08 WIB

BMKG memprediksi anomali cuaca akibat sistem pola tekanan rendah di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina, adanya aliran udara basah dari Samudera Hindia, sistem sirkulasi siklonik di wilayah Samudera Hindia Barat Bengkulu, Selat Karimata dan Selat Makassar yang mengakibatkan terjadinya pola pertemuan aliran udara di bagian selatan Kalimantan, perairan selatan Bangka-Belitung, Sumatera Selatan-Lampung, Bengkulu hingga Samudera Hindia dan belokan angin di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrim dalam bentuk hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Kondisi ini disertai kilat dan petir dan angin kencang yang terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. (Ati)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X