Kebudayaan Dayak Ramaikan Ramadan di Singkawang

Photo Author
- Jumat, 25 Mei 2018 | 21:20 WIB

SINGKAWANG, KRJOGJA.com – Berbagai event budaya digelar di Kalimantan Barat saat Ramadan. Salah satunya, Gawai Dayak Naik Dango yang dihelat di Kota Singkawang. Event ini ditandai rangkaian ritual tradisional khas Dayak. Acaranya berlangsung 23-26 Mei. 

Gawai Dayak cocok untuk ngabuburit. Gawai Dayak Naik Dango akan digelar di Rumah Adat Dayak. Tepatnya Jalan Baru Norio, Singkawang Selatan.  "Ada banyak latar belakang di Gawai Dayak Naik Dango ini. Event ini terbuka bagi umum. Dengan ragam hiburannya yang unik, event ini memang pas untuk menantikan waktu berbuka puasa,” ungkap Ketua Panitia Gawai Dayak Naik Dango Singkawang Ahyadi. 

Gawai Dayak Naik Dango menjadi komoditi yang dinantikan publik Singkawang. Ribuan orang terlihat membanjiri Rumah Adat Dayak di Jalan Baru Norio. Pengunjung pun terlihat enjoy menikmati dan menyimak rangkaian ritual adat yang dijalankan. Secara filosofis, event ini juga wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas melimpahnya panen hasil bumi dalam setahun terakhir. 

Idiom Naik Dango menjadi ritual menaikan padi ke dalam dango atau lumbung. Sudah menjadi tradisi, Suku Dayak mengumpulkan padi milik  warganya. Setelah terkumpul, padi-padi itu lalu dimasukan ke dalam lumbung. Tujuannya disimpan, lalu bisa digunakan sewaktu-waktu menurut tata cara adat yang berlaku. 

"Menyimpan hasil bumi secara baik sudah menjadi tradisi Suku Dayak. Ini tujuannya agar cadangan pangan warga aman sehingga semua sejahtera,” terang Ahyadi lagi. 

Sedikitnya ada 11 parade seni dan budaya Suku Dayak yang ada dikemas dalam event ini. Ahyadi menerangkan, parade seni budaya sebagai upaya untuk melestarikan kearifan lokal Suku Dayak. “Usai ritual tradisional, hiburan tradisional digelar. Ini juga upaya pelestarian,” katanya lagi. 


Rundown hiburan sudah disusun secara padat. Usai menjalani ritual tradisional dalam upacara adat, wisatawan langsung diajak menikmati beragam hiburan. Ada melukis perisai dan lomba lagu solo khas Suku Dayak untuk remaja dan dewasa. Kegembiraan pun berlanjut di hari kedua, Kamis (24/5). Wisatawan bisa menikmati ketangkasan anak Suku Dayak dalam memainkan Pangkak Gasing juga Mentas Ngatapel. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X