Rahmat mengungkapkan membangun agrowisata disini pasang surut. Dilemanya ketika ada agrowisata disini banyak orang dan sampah, juga masyarakat sembarang membuka warung. "Akhirnya kita meminta masyarakat untuk ditempatkan di shelter shelter khusus, untuk menjaga kebersihan dan ketertiban,†tegasnya.
Setelah sama sama tertib baru sekarang kita serius untuk menggarap agrowisata ini, mulai membangun resto . Kedepan tambahnya, akan membuat objek objek pendukung mulai dari taman bunga, adventure, museum teh akan diperbaiki, kemping akan diubah konsep ke glamping, Kalau outbond sudah ada.
“Rencana pengembangan juga ke arah agrowisata, pengembangan glamping, taman bunga, renovasi kolam renang jadi spa, renobasi homestay, tempat parkir, fasilitas outbond, dan tea house,†tegasnya. (Lmg)