DEPOK, KRJOGJA.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir membuka Kongres Nasional Asosiasi Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (ARSPTN) 2018 di Margo Hotel, Depok (25/04/2018).Â
Dalam Kongres yang pertama kali digelar ARSPTN itu Menristekdikti juga memberikan Keynote Speech dengan tema 'Kebijakan, Strategi dan Sasaran Peningkatan Kualitas Pendidikan Profesi SDM Bidang Kesehatan Mencapai Kelas Dunia Melalui Pemberdayaan Digitalisasi RSPTN'.
Menristekdikti memaparkan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, pendidikan tinggi bidang kesehatan harus lebih adaptif dengan pertumbuhan pengetahuan yang eksponensial, disrupsi teknologi dan inovasi, serta perubahan sosial dalam masyarakat.Â
Menurut Nasir hal tersebut dapat diwujudkan melalui penerapan 3 (tiga) literasi baru yang meliputi literasi data, teknologi dan manusia (human). Tiga literasi baru tersebut untuk mendorong transformasi dalam standar kompetensi, standar pendidikan dan kurikulum pendidikan bidang kesehatan.
Pada tahun 2016 Menristekdikti dan Menteri Kesehatan bersinergi untuk membentuk Komite Bersama Kemenristekdikti dan Kemenkes (Komberkes) tentang Peningkatan Kualitas Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan Kesehatan.Â
Komberkes berupaya mengharmonisasi berbagai kebijakan lintas sektor untuk mendapatkan solusi optimal, terutama yang terkait dengan pengembangan sistem kesehatan akademik (Academic Health System/AHS).Â
"AHS akan mendorong peningkatan kualitas pendidikan tinggi kesehatan yang terintegrasi dengan penelitian, pengabdian masyarakat dan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui akses dan biaya kesehatan yang lebih terjangkau," kata Nasir.