JAKARTA, KRJOGJA.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tak percaya PT Pertamina (Persero) mengalami kerugian dalam menjual ‎Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Hal ini menyusul pernyataan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu yang menyebut harga jual Pertalite masih di bawah harga pasar.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan, Pertamina menjual Pertalite dengan harga pasar. Sebab itu, dia tidak percaya perusahaan tersebut rugi menjual Pertalite.
"Enggak mungkin. Karena ini dianggap pasar," kata Djoko di Jakarta, Jumat (13/4/2018).
‎Menurut Djoko, seandainya Pertamina mau menurunkan keuntungan kurang dari lima persen, maka otomatis harga Pertalite akan turun. Meski keuntungan bekurang, tetapi masih ada jaminan pengembalian modal.
"Turunin harga pasar dia. Rantai distribusi terlalu besar. Kita bisa marjinnya dibatasi 5 persen. Sekarang jualan tiap hari lima persen. Artinya apa? Dalam waktu, 20 hari untungnya sudah 100 persen. Bisnis apa yang menggiurkan kayak gitu?,"‎ papar Djoko.
Djoko melanjutkan, jika keuntungan kecil tetapi penjualan besar, maka pendapatan akan tetap besar. Hal ini menunjukan, penjualan Pertalite masih menggiurkan meski keuntungannya dipangkas.
"Satu persen kalau volumenya jutaan, hitung berapa? Dia ngeluh karena harga pasarnya 5-10 persen keuntungannya. Mereka tetap untung, ada cost efisiensi. Mana ada dia rugi," ucap Djoko.
Dia mengungkapkan, jika menjual Pertalite benar merugi, pendapatan Pertamina masih bisa ditutupi dari lini bisnis lain‎nya.