Kementan Dorong Optimalisasi Lahan Tidur di Daerah

Photo Author
- Kamis, 12 April 2018 | 18:08 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kemtan) terus mendoromg optimalisasi lahan persawahan di Indonesia.  Banyak potensi dari lahan tidur dan terlantar, termasuk persawahan. Lahan ini bisa dimaksimal untuk meningkatkan produksi padi secara nasional.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Pending Dadih Permana, menjelaskan, agar  dapat memanfaatkan lahan tidur atau telantar, komunikasi dua arah  harus terjalin dengan baik antara petani, pemilik lahan, pemda sampai pemerintah pusat.

"Setiap daerah pengembangan baru butuh perhatian bersama. Kami komunikasikan kesulitan petani, lahan tidur bisa dimaksimalkan. Apakah pilihan nanti padi, jagung, atau lain -lain sehingga dapat dimaksimalkan bersama," kata Pending Dadih Permana saat  penyuluhan petani di Desa Remban, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Selasa (10/4/2014).

Seperti di Desa Remban, misalnya, petani lokal dapat meningkatkan produksi beras asal ingin mencari solusi atas permasalahan  petani. Di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara sendiri produksi padi pada  2015  17.490 ton, tahun 2016  34.115 ton, dan pada 2017 mencapai 34.446 ton.

Data tersebut memperlihatkan setiap tahun, produksi beras di Kabupaten ini terus meningkat. Walaupun tercatat mengalami kenaikan pada 2017, namun  petani lokal bisa meningkatkan produksi lebih dari angka tersebut

Khusus di Desa Remban, kini terdapat  sekitar 375 hektare lahan persawahan. Dari luas lahan persawahan itu, pengelolaan baru mencapai 180 hektare. Berarti, terdapat sekitar 195 hektare lahan belum diolah karena berbagai permasalahan.

Dari hasil diskusi dengan perangkat desa dan pemerintah daerah setempat, para petani selama ini telah menemui banyak hambatan kalau mengelola lahan telantar tersebut. Antara lain masalah pendangkalan sungai, sawah yang kebanjiran, hingga gagal panen.Karena itu, solusi dari masalah  ini, pembuat kebijakan membuat sodetan dan kanal-kanal penampung air hujan. 

Bila sodetan sawah terbangun maka dari sawah yang belum dilola seluas 195 hektar akan menjadi produktif sehingga produksi gabah bertambah 1.518,32 ton, atau sekitar 789 ton beras.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X