KSP: Menjadi Pemimpin, Berani Mengambil Risiko

Photo Author
- Selasa, 27 Maret 2018 | 15:26 WIB

BANDUNG, KRJOGJA.com - Negara maju memiliki ciri-ciri diisi oleh orang-orang yang memiliki need of achievement, kebutuhan akan prestasi yang sangat kuat. Bukan need of affiliation, berdasar kolusi dan nepotisme. 

"Mereka yang ada di negara maju memiliki standar keunggulan dalam bekerja, menyukai tantangan, mengambil tanggung jawab pribadi, disiplin dan berani ambil risiko," ungkap Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat berbagi ilmu seni kepemimpinan di hadapan 278 Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) di Bandung baru-baru ini.

Moeldoko menguraikan ada lima hal mengapa seseorang mau mengikuti orang lain. Pertama karena otoritas/ kekuasaan. Dasarnya perintah. “Misalnya, seorang Jenderal pada level kepangkatan di bawah,” contohnya.

Hal kedua seseorang mau mengikuti orang lain karena rasa takut. Biasanya ini oleh mafia. Yang ketiga karena ada kharisma, misalnya dimiliki oleh para pemimpin agama. Hal keempat seseorang mau mengikuti orang lain, karena memiliki hal atau aspirasi yang sama. Ini terjadi pada partai politik.

"Hal kelima, mengapa seseorang mau ikut atau dipimpin orang lain, adalah karena kagum dan percaya kepada sang pemimpin. Inilah tingkatan tertinggi seseorang jadi pemimpin," kata Panglima TNI 2013-2015 itu.

Moeldoko menegaskan, seorang pemimpin harus memberikan kebajikan kepada bawahan. Sehingga akhirnya, bawahannya akan berkata, "Tidak ada hal yang bisa saya berikan kepada Anda, kecuali kesetiaan,” ungkap pria yang pernah menjabat Panglima Kodam Tanjungpura dan Siliwangi ini.

Dipaparkannya, kepemimpinan setidaknya memiliki aspek. Aspek pertama terkait hal-hal fisik, seperti visual aspect, audio aspect dan smell aspect, terkait hal-hal fisik yang akan mempengaruhi persepsi orang lain tentang kemampuan leadership seseorang.

“Meski di bagian permukaan, aspek ini tak boleh diabaikan. Kalau kita tak rapi, orang akan dengan mudah mengartikan siapa diri kita. Aspek fisik jadi ukuran awal orang lain menilai kita,” ungkap mantan Wakil Gubernur Lemhanas itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X