Terkuak, Siklon ini Dinamai 'Cempaka' dan 'Dahlia'

Photo Author
- Sabtu, 2 Desember 2017 | 15:20 WIB

CEMPAKA dan Dahlia saat ini menjadi trending topic. Dampak yang ditimbulkan siklon tropis Cempaka memang luar biasa. 

Puluhan korban meninggal dunia, jutaan masyarakat terdampak dan kerugian ekonomi mencapai triliunan rupiah. Saat ini siklon tropis Dahlia juga sedang mempengaruhi cuaca wilayah Jawa. Banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengapa siklon tropisnya bernama bunga?

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan siklon tropis adalah badai dengan kekuatan yang besar yang radiusnya rata-rata sekitar 150-200 kilometer. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat.

Padanan siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah, yaitu badai tropis atau "typhoon" atau "topan" jika terbentuk di Samudera Pasifik Barat, sedangkan siklon atau "cyclone" jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan "hurricane" jika terbentuk di Samudera Atlantik. Hanya beda istilah, namun fenomenanya sama. Rata-rata umurnya sekitar 7 hari mulai dari tumbuh hingga punah.

"Mengapa digunakan nama bunga untuk menamai siklon tropis? Penamaan siklon-siklon tropis di Indonesia dan negara lain sengaja menggunakan istilah yang populer di negara masing-masing. Penamaan siklon diserahkan ke masing-masing regional. Penamaan menggunakan nama yang mudah dikenal sehingga mudah lekat dengan masyarakat di wilayah tersebut. Namanya tidak terkesan menakutkan," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/12/2017).

Setelah terbentuk Pusat Peringatan Siklon Tropis (TCWC, Tropical Cyclon Warning Center) di Jakarta yaitu di BMKG pada tahun 2008, Indonesia menamakan siklon tropis yang masuk ke wilayah dengan menggunakan nama bunga. Penamaan sesuai abjad sesuai ketentuan WMO (Badan Meteorologi Dunia).

"Jadi jelas, tujuan utama penamaan siklon tropis pada dasarnya agar orang-orang dengan mudah memahami dan mengingat siklon tropis di suatu wilayah, sehingga dapat membantu meningkatkan peringatan dini, kesiapsiagaan, manajemen bencana dan pengurangan risiko bencana dari pengaruh siklon tropis. TCWC Jakarta memilih menggunakan nama bunga asli Indonesia yang mudah dikenal. Bukan nama tokoh wayang, nama gunung, nama orang atau lainnya," terangnya.

Sutopo mengatakan, bunga bagi masyarakat mudah diingat. Meski siklon tropis bernama bunga tersebut akan seindah dan seharum bunga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X