“Sekarang ini kan era digital, kami tidak mau ketinggalan dengan anak cucu,†ujarnya dengan mantap dan penuh semangat. Untuk programnya tersebut, ia merangkul tim ahli IT yang merupakan anak-anak dan cucu-cucu dari para veteran. Nantinya, anak-anak muda tersebut akan memberi pembinaan tentang digital marketing kepada siswa dan siswi SMP serta SMK Nasional di Bantul.
Selain belajar tentang digital marketing, tim ahli tersebut nantinya juga akan terus membuat konten tentang kebangsaan, tentang para pahlawan dan veteran, serta tentang rasa cinta generasi muda terhadap Indonesia.
“Anak-anak itu tidak kami undang, mereka berpartisipasi sendiri, mereka tertarik bergabung dalam program itu karena mereka resah dengan maraknya isu khilafah di Indonesia belakangan ini,†tuturnya.Â
Lebih lanjut, ia memberitahu tentang salah satu konten buatan tim binaannya tersebut. Konten youtube yang sempat viral di media sosial saat marak kasus sumpah khilafah tersebut berdurasi sekitar 2 menit 20 detik. Di dalam video itu ditampilkan reaksi dan statement dari para veteran saat mereka menonton video para mahasiswa yang bersumpah akan menjadikan Indonesia sebagai negara khilafah.Â
Dengan diadakannya tim digital marketing dan tim konten tentang kebangsaan tersebut, Djoko berharap hal itu bisa mewujudkan cita-cita veteran. Satu yang terus dicita-citakan veteran hingga akhir hayat adalah untuk terus mengabdi pada Indonesia. Salah satunya dengan merangkul generasi muda melalui program kontennya agar generasi muda paham tentang arti pentingnya kebangsaan dan pancasila bagi Indonesia. (Salsabila Annisa) Â