Berdampak Luas, Politikus Diharapkan Hati-hati dalam Berucap

Photo Author
- Senin, 7 Agustus 2017 | 08:18 WIB

Akibat pernyataan ini, Selain PAN Viktor dilaporkan ke Bareskrim Polri juga oleh partai Gerindra. Viktor dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik melalui media elektronik/penghinaan dan kejahatan tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis. Viktor diduga melanggar Pasal 28 ayat 2 UU ITE juncto Pasal 45 ayat 2 UU ITE.

Sementara itu sebelumnya Wakapolri Komjen Syafruddin menyatakan Polri sedang mempelajari isi pidato Ketua Fraksi NasDem DPR Viktor Laiskodat di Nusa Tenggara Timur. Selain itu, Polri juga sedang meneliti isi pidato kader Partai NasDem tersebut."Ya namanya laporan kita akan telaah bersama. Kita lihat dulu tentang apa progresnya dan sebagainya, kita akan teliti lebih mendalam dulu ya," ujar Komjen Syafruddin.

Syafruddin mengaku sudah melihat video pidato Viktor tersebut. Namun ia mengaku tidak bisa memberikan penilaian karena laboratorium forensik sedang meneliti isi pidato tersebut."Oh sudah, saya sudah nonton. Jangan berpesepsi, saya tidak mau berpesepsi, laboratorium forensik nanti yang akan meneliti itu dan penyidik nanti ya. Itu kan ahlinya penyidik, dan tentu tim ahli nanti yang menyelidiki itu semua," ujar Syafruddin.

Namun demikian Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut langkah PAN dan Gerindra melaporkan politikus NasDem Viktor Laiskodat ke Bareskrim Polri sudah tepat. Bagi JK, permasalahan atau sengketa yang terjadi sudah seharusnya dibawa ke jalur hukum untuk diselesaikan.  "Ya, ini kan banyak partai yang ngajukan ke polisi. Saya kira itu jalan yang benar bahwa ada apa-apa kita proses hukum saja. Jangan konfliklah, itu proses hukum yang menunjukkan," ujar JK.

Meski begitu Wapres JK mengaku belum mengetahui detail isi pidato Viktor yang disampaikan di Nusa Tenggara Timur. Dalam video, Viktor diduga menuding empat partai, yakni Gerindra, PD, PKS, dan PAN, setuju dengan pembentukan negara khilafah."Saya belum lihat dia punya (video), tentu saya tidak bisa berkomentar tentang apa yang terjadi sebenarnya. Cuma lihat judulnya saja," tutur JK.

Terkait hal tersebut, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin meminta Ketua Fraksi NasDem DPR Viktor Laiskodat mengklarifikasi maksud isi pidatonya di Nusa Tenggara Timur. Selain itu, pihak yang merasa dirugikan juga harus dimintai tanggapan.

"Ya harus diklarifikasi Pak Victornya itu maksudnya apa. Kemudian tanggapan pihak-pihak yang merasa tidak senang, seperti apa. Menurut saya ya harus diklarifikasi saja," ujar KH Ma'ruf Amin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X