Baca Juga : Bayu Hariesta Ingin Beri Kontribusi Nyata untuk Pariwisata DIY
“Saya memang cukup prihatin soal kebersihan di negara kita. Tapi daripada cuma jengkel atau ngomel saya memilih berbuat sesuatu meski kecil. Prinsip saya, kalau kita tidak bisa membersihkan, jangan ikut mengotori. Nah itu yang saya tularkan terus kepada orang-orang di sekitar saya, termasuk keluarga.â€
Bayu mengaku tidaklah gampang mengubah perilaku atau kebiasaan, misalnya mereka yang terbiasa membuang sampah di sungai di belakang rumah. Bayu pun pernah beradu argumentasi dengan keluarganya karena hal itu. Maka ia kemudian memberi contoh dengan mengubur sampah rumah tangga, bukan membuangnya di sungai.
“Dengan terpilih sebagai salah satu Dimas Jogja, maka saya merasa ada kesempatan yang lebih untuk dapat bicara mengkampanyekan kebersihan. Saya ingin anak muda lebih peduli dan merasakan nyamannya hidup bersih di manapun berada. Dimulai dari diri sendiri, semoga menular dengan cepat ke sekitarnya,†tambah Bayu.
Bayu juga berharap anak muda terus berinovasi menciptakan karya-karya yang bermanfaat bagi banyak orang, seperti idolanya, yaitu Prof.Sedyatmo yang menciptakan konstruksi/pondasi “Cakar Ayamâ€, yang sangat membanggakan sebagai karya bangsa Indonesia.
Pembicaraan yang sangat menarik dan menginspirasi, bersama anak-anak muda yang penuh potensi.
Ayoooo bikin bangga Indonesia !!