SETIAP tim tentu memiliki satu atau beberapa pemain yang paling diandalkan di dalamnya. Jika pemain itu absen, tak jarang performa tim juga ikut terpengaruh. Hal tersebut bisa terbilang wajar dalam dunia sepakbola.
Sebut saja mantan kapten Liverpool, Steven Gerrard. Sejak diangkat menjadi kapten, keberadaan Gerrard begitu vital untuk The Reds -julukan Liverpool. Satu pertandingan saja Stevie G -sapaan akrab Gerrard- tidak bermain, dampaknya akan begitu terasa dan fans sangat menyayangkannya.
Namun, peran vital Gerrard tidak berlangsung lama. Liverpool bisa membuktikan SG8 adalah sosok yang bisa digantikan, setidaknya secara teknis di atas lapangan. Bahkan pada beberapa musim sebelum Gerrard meninggalkan The Anfield Gank, posisinya sudah tidak sevital dulu.
Akan tetapi, apa yang terjadi pada Gerrard dan Liverpool tidak berlaku bagi Thierry Henry dan Arsenal. Keberadaan Henry tampaknya masih sangat dirindukan oleh para pendukung The Gunners -julukan Arsenal.
Tak heran memang mengapa sosok Henry seakan belum bisa tergantikan di dalam Arsenal. Henry adalah salah satu pemain yang terakhir kali membawa pasukan Arsene Wenger mengangkat trofi Liga Inggris, tepatnya pada musim 2003-2004.
Henry meninggalkan Arsenal pada 2007 dengan pergi ke Barcelona. Tim Meriam London memang tidak pernah menjuarai Liga Inggris lagi dari musim 2004-2005 hingga 2006-2007 (musim terakhir Henry di London). Namun, tetap saja kepergiannya begitu disesali oleh para pendukung Arsenal. Â
Ketidakmampuan menjuarai Liga Inggris hingga saat ini, tepatnya 13 tahun, membuat banyak pihak menilai Arsenal sangat membutuhkan sosok seperi Henry. Aaron Ramsey dan kawan-kawan dinilai belum mampu menemukan pengganti pria berkebangsaan Prancis tersebut.
Tidak berkembangnya prestasi, yakni terus-menerus berada di posisi tiga atau empat klasemen akhir Liga Inggris dalam beberapa tahun terakhir, menjadi bukti Arsenal sosok seperti Henry, sosok yang bisa membawa mereka kembali ke puncak.
