MAKASSAR (KRjogja.com) - Hingga kini, polisi belum temukan pemilik 300 butir detonator yang ditemukan di Bandara Sultan Hasanuddin.Â
Kabid Humas Polda Sulsel Dicky Sondani, ia mengungkapkan pihak kepolisian mengaku sudah mencari ke alamat yang tercantum di paket deto/nator tersebut. Namun polisi hanya mendapatkan alamat palsu.
"Kita masih melakukan penyelidikan siapa yang mengirim dan menerima detonator tersebut. Karena dari alamat pengirim setelah kita cek adalah palsu," terang Dicky, Minggu (22/1/2017).Â
Dicky menyebutkan pihak Polda Sulsel serius menelusuri pemilik det/onator itu. Pihaknya pun telah melakukan kordinasi dengan Polda Kalimantan Barat terkait tujuan pengiriman paket pemicu bom tersebut.Â
Setelah ditelusuri, tenyata detonator bom tersebut masuk jenis pemicu b/om yang punya daya le/dak tinggi. "Kita koordinasi juga dengan polda kalbar. Detonator itu buatan pabrik jenis High Exp/losif," imbuh Dicky Sondani.Â
Ratusan detonator atau alat pemicu peled/ak ini berhasil diamankan di X Regulatet Agen Angkasa Pura Logistik, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Selasa 17 Januari 2017.Â
Alat peledak ini ditemukan dalam tiga bungkus yang diperkirakan berisi 100 butir. Dalam bungkusannya tertulis nama pengirim atas nama Ayung dari kabupaten Luwu Sulsel, ditujukan ke Udin di Pontianak Kalimantan barat.Â
Saat dibuka paket tersebut, lalu ditemukan barang berupa detonator yang dibungkus dengan roti dan kapas. Paket tersebut kemudian diamankan pihak Polda Sulsel. Densus 88 pun diturunkan untuk pengembangan penemuan pemicu bom ini. (*)