SLEMAN (KRjogja.com) - Sebanyak 780 pesilat remaja hingga dewasa anggota Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri (PD) mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) di Auditorium UPN Veteran Yogya, Jalan Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman Minggu (15/1/2017).Mereka yang mengikuti kegiatan ini adalah para pelajar mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi (PT) dan karyawan seluruh DIY.
"Peserta ujian adalah tingkat sabuk putih (Dasar I) hingga tingkat Strip Hijau-Biru dengan melibatkan 39 tim penguji dari 49 pelatih dan asisten pelatih yang dimiliki Perisai Diri. Mereka ini sudah berlatih selama enam bulan hingga tiga tahun. UKT kali ini merupakan yang pertama dari dua kali yang direncanakan tahun ini. Untuk UKT yang kedua sekitar Juli 2017 mendatang," papar Ketua Umum Silat Perisai Diri DIY, Bambang Susilo kepada KRjogja.com di Auditorium UPN kemarin.
Ia menambahkan, dengan berlatih silat maka seluruh anggota Perisai Diri jelas mampu menjaga kesehatannya. Kesehatan sangat penting artinya bagi generasi muda dan juga semua orang. Di sisi lain, dengan berlatih silat bisa mengajak para kawula muda untuk berperilaku positif, salah satunya adalah menjauhi pengaruh narkoba.
Bambang menjelaskan, pengaruh positif lainnya dengan berlatih silat adalah membuat para pelajar itu terlatih motoriknya. Setidaknya bisa menjadi penyeimbang ketika banyak remaja yang saat ini gandrung 'game online' menggunakan telepon selular ataupun di internet yang hanya duduk dan suntuk berkutat dengan HP-nya.
"Dengan berlatih silat, mereka juga akan belajar bersosialisasi dengan lingkungan yang berbeda. Makin banyak sahabat yang berperilaku positif. Ada panutan mulai dari para mahasiswa hingga para pelatih yang juga bekerja sebagai guru sekolah hingga dosen,"ujar Bambang.
Para mahasiswa dari Indonesia itulah yang kemudian mengembangkan silat Perisai Diri di luar negeri ketika mereka melanjutkan belajar di luar negeri untuk menempuh S2 maupun S3. Bahkan beberapa pesilat Perisai Diri ada yang menetap di luar negeri untuk mengembangkan budaya asli Indonesia itu.
Silat Perisai Diri kini telah berkembang di 11 negara mulai dari Indonesia, Timor Leste, Australia, Jepang, Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Swiss, Inggris, Swedia, hingga Spanyol menunjukkan bahwa beladiri asli Indonesia ini bisa diterima semua bangsa.
Silat Perisai Diri yang diciptakan Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo, salah satu kerabat Pura Pakualaman pada tahun 1955, telah menggelar Kejurnas Antar-Pelajar sebanyak tiga kali, Kejurnas Antar-Perguruan Tinggi hingga 25 kali, dan Kejuaraan Dunia sebanyak delapan kali.