Wedang Uwuh Cak Nun : 'Orong-orong Ngayogyakarta'

Photo Author
- Selasa, 6 Desember 2016 | 11:05 WIB

MENJELANG Subuh kami turun dari Merapi, mampir di sebuah warung angkringan sebelum masuk kota Yogya. Seperti biasa kalau kami jagongan di warung, Gendon pesan teh nasgithel, Beruk wedang jahe, Pèncèng bikin sendiri kopi joss celup areng. Dan saya pastilah menikmati wedang uwuh.

"Orang kok minum sampah…," celetuk Pèncèng.

"Padahal manusia itu makhluk istimewanya Tuhan," Gendon nambahi.

Beruk tidak mau kalah: "Makhluk masterpiece. Ahsanu taqwim… tapi ngombe larahan…"

Saya diam-diam menikmati 'cangkeman' kemesraan anak-anak muda ini. Itung-itung mengurangi tradisi feodalisme, juga kesenjangan budaya dan psikologis antar-generasi.

Bahkan justru momentum ini saya manfaatkan untuk menegaskan kepada mereka tentang 'dawuh' yang tadi sedikit sudah saya sampaikan. Mereka bertiga saya minta untuk rajin keliling ke wilayah-wilayah ke-Yogya-an, mengamati, merasakan, menghirup, menghayati, meneliti, dan berusaha menemukan mutiara-mutiara keistimewaan rakyat Yogya.

Yogya itu mutiaranya Indonesia. Batu mulia. Akik. Yaqut. Kalau Indonesia menelusuri zaman tanpa Yogya, itu seperti ksatria berjalan tanpa keris. Kalau NKRI minus Yogya, ia 'growak', ada lubang gelap dalam bangunan karakternya. Ia tidak punya kasepuhan. Tidak diayomi pusaka.

Ini bermakna komplet dan komprehensif. Bukan hanya atmosfer kotanya sebagai Ibukota Kebudayaan Indonesia. Bukan hanya substansi hakiki konsep dan filosofi sejak didirikannya Ngayogyahadiningrat. Bukan hanya keteduhan dan ketenteraman tata kotanya. Bukan hanya suasana kebhinekaan budayanya.

Tapi entah kapan, pada suatu hari, sejarah Indonesia akan tiba pada keperluan untuk benar-benar bercermin kepada Yogya dalam hal penataan kembali konstitusinya, formula kenegaraannya, sistem kepemerintahannya, atau konstruksi dan skala prioritas cita-cita nasionalnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X