Untuk mewujudkan Aceh sebagai daerah Pariwisata, Menpar menyebut ada tiga hal. Pertama, pilih Kadispar yang terbaik dari seluruh sumber daya manusia yang dimiliki, agar bisa dengan cepat membawa Aceh menjadi destinasi halal dunia. Lalu, rebut The World’s Best Halal Cultural Destination 2016 yang di akhir tahun ini akan di-vote. “Saya kira Reza Pahlevi, Kadisbudpar Aceh sudah memenuhi syarat itu,†sebut Arief.
Kedua, prioritaskan sumber daya budgeting atau keuangan ke sector pariwisata, yang akan menjadi tempat bergantung di masa depan. Ini sangat penting, karena tanpa disupport budgeting, tidak akan bisa berjalan. “Tugas utama seorang CEO itu dua hal, menentukan arah, terkait dengan core economy dan portofolio business. Serta mengalokasikan sumber daya, termasuk memilih orang dan menyiapkan dana,†katanya.
Dijelaskannya soal product domestic bruto (PDB). pariwisata menyumbangkan 10% PDB nasional, dengan nominal tertinggi di ASEAN. PDB pariwisata nasional tumbuh 4,8% dengan trend naik sampai 6,9%, jauh lebih tinggi daripada industri agrikultur, manufaktur otomotif dan pertambangan.
“Devisa pariwisata USD 1 Juta, menghasilkan PDB USD 1,7 Juta atau 170%, tertinggi dibandingkan industri lainnya. Ini yang sering disebut para pejabat bahwa Pariwisata itu menciptakan multiple effect,†jelas pria asal Banyuwangi ini.
Soal devisa, Arief Yahya menjelaskan, pariwisata adalah peringkat keempat penyumbang devisa nasional, sebesar 9,3% dibandingkan industri lainnya. Pertumbuhan penerimaan devisa pariwisata tertinggi, yaitu 13%, dibandingkan industri minyak gas bumi, batubara, dan minyak kelapa sawit yang rata-rata negatif.
“Biaya marketing yang diperlukan hanya 2% dari proyeksi devisa yang dihasilkan. Jadi tinggal disetting saja, mau devisa berapa? Diambil 2% dari proyeksi itu?†katanya.
Soal pengangguran atau ketenaga kerjaan, pariwisata itu penyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan, atau sebesar 8,4% secara nasional dan menempati urutan keempat dari seluruh sektor industri. Dalam penciptaan lapangan kerja, sektor pariwisata tumbuh 30% dalam waktu 5 tahun. “Pariwisata pencipta lapangan kerja termurah yaitu dengan USD 5.000/satu pekerjaaan, dibanding rata-rata industri lainnya sebesar USD 100.000/satu pekerjaan,†jelasnya. (*)