JAKARTA (KRjogja.com) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali menantang para penggemar divers Filipina. Salah satunya menggelar kegiatan Sales Mission Bahari dalam rangka mempromosikan pariwisata Indonesia pada tanggal 8 September 2016, di Dusit Thani Hotel, Manila.
â€Kegiatan tersebut mengikutsertakan 10 sellers dari Indonesia yang menjual paket diving di beberapa daerah di Indonesia seperti: Sabang, Aceh Besar, Banda Naera – Ambon, Yogyakarta, dan Bali,†ujar Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa, kemarin.
Kata wanita yang biasa disapa Kiki itu, para sellers tersebut akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan produk-produk wisata bawah laut unggulan tanah air di hadapan 40 buyers yang berasal dari diving schools, dive operator, dive equipment suppliers, travel operator, independent divers dan dive journalists yang berada di Filipina.
â€Untuk pemilihan 40 buyers tersebut, Kemenpar bekerjasama dengan Persatuan Usaha Selam Indonesia (PUSI) dan Perkumpulan Usaha Wisata Bawah Laut Indonesia, serta KBRI di Filipina,†ujar wanita jebolan ITB Bandung itu.
Selain itu, masih kata Kiki, acara tersebut akan didahului dengan update product presentation dari dua orang narasumber yang akan menyampaikan presentasi tentang konektivitas dari Filipina ke spot-spot diving di Indonesia.
â€Presentasi mengenai konektivitas ini sangat penting, mengingat konektifitas masih menjadi kendala terbesar promosi diving Indonesia, terlebih lagi spot-spot diving tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Usai sesi presentasi, akan dilakukan interactive dialogue dengan para buyers untuk mendapatkan feedback, kendala, dan bisnis dengan mengirimkan divers dari Filipina ke destinasi diving di Indonesia,†ujarnya.
Lebih lanjut Kiki menambahkan, paket-paket wisata bahari selam atau diving di destinasi-destinasi dengan spot diving unggulan Indonesia akan ditawarkan di acara tersebut, sekaligus sebagai upaya pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2019 sebesar 12 juta wisman.