Amran mengungkapkan selama 2016 impor jagung turun hingga 60 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 3,6 juta ton. Dari kebutuhan impor jagung sebesar 2,5 juta ton tahun ini, hingga bulan lalu baru masuk sekitar 800.000 ton.
"Kami akan coba tahan impor jagung sebisa mungkin seraya memacu produksi nasional," katanya.
Menurut data Kementan kebutuhan jagung secara nasional sebesar 8 juta ton sementara produksi sekitar 7,6 juta ton.
Luas tanam Sementara itu Kementerian Pertanian menargetkan, pertambahan luas tanam jagung di Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai lebih dari 400.000 hektare hingga 2017.
Menurut Mentan, sebagai salah satu lumbung jagung nasional, NTB menjadi perhatian penuh pemerintah dalam peningkatan ketahanan pangan melalui perluasan areal tanam komoditas utama padi, jagung, dan kedelai.
"Untuk jagung ada tiga kabupaten menjadi prioritas dalam pertambahan luas tanam jagung di NTB yakni Kabupaten Sumbawa, Dompu, dan Bima," ujarnya.
Sehubungan dengan hal itu, Kementan akan menaikkan anggaran sektor pertanian bagi NTB terutama untuk peningkatan produksi padi, jagung dan kedele dari Rp400 miliar menjadi sediktnya Rp1 triliun.