Selain itu, ada juga acara seribu lampion. Lampion diterbangkan secara ramai-ramai, membuat langit Dieng bertaburan lampion yang bersanding dengan kerlap kerlip bintang. “Dijamin memorable buat Anda yang datang ke Dieng Culture Festival ini,†tambah Hadi Supeno, Wakil Bupati Banjarnegara. Selain pesona budaya dan keindahan alamnya, di Dieng juga ada makanan khas yang sangat saying Anda lewatkan. Namanya Mie Ongklok. “Dijamin maknyuss kalau kata Pak Bondan,†ucap Hadi.
Nah, agenda utama dari Dieng Culture Festival ini lagi-lagi ritual cukur rambut gimbal. Bagi Anda yang belum tahu, anak-anak di kawasan dieng ini lazimnya memiliki rambut gimbal sebagian. Anak-anak ini akan dicukur rambutnya dalam sebuah ritual adat. Si anak berhak meminta imbalan untuk kesediaannya dicukur rambut gimbalnya tersebut. Nah, ritual adat ini setahun sekali dilakukan pada saat Dieng Culture Festival. “Ini sangat menarik. Selain karena dilakukan di area candi-candi di kompleks Candi Arjuna, upacara adat ini menjadi even yang sangat menarik bagi wisatawan mancanegara. Terutama untuk pasar Eropa dan Australia. Jangan lupa, nilai adat dan tradisi menjadi kebanggaan bangsa. Semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan,†sambung Hari Untoro Drajat.
Soal persiapan, Hari mengaku 100% siap. Acara pembukaan Dieng Cultural Festival 2016 dipastikan akan dimeriahkan oleh penampilan musik dari Kiai Kanjeng berserta Cak Nun yang akan berlangsung hingga sore hari. Setelah itu, pengunjung dapat menikmati matahari terbenam di Bukit Skuter yang dapat ditempuh hanya 15 menit dari Desa Dieng Kulon.
Usai menikmati matahari terbenam, pengunjung akan diajak bersiap-siap menyaksikan pertunjukan Jazz Atas Awan. Pertunjukan musik jazz yang digelar di panggung utama, di sebelah timur Kompleks Candi Arjuna. Pertunjukan musik tersebut akan dilangsungkan di tengah suhu 2,5 derajat Celcius.
Keesokan harinya, 6 Agustus 2016, pengunjung bisa menikmati Matahari terbit di berbagai puncak Dataran Tinggi Dieng. Mulai Puncak Sikunir, Prau, Pakuwaja hingga Pangonan. Pengunjung disarankan untuk memulai pendakian pukul 02.00-04.00 waktu setempat agar tidak terjebak macet pada saat mendaki. Setelah melihat matahari terbit, pengunjung diajak mengikuti acara “Jalan Kaki Keliling Kampung" di Dataran Tinggi Dieng, diakhiri penerbangan ribuan balon gas dan minum purwaceng, minuman khas Dieng. Panitia akan menyediakan sejumlah doorprize untuk peserta jalan kaki keliling kampung. Titik start dan finish adalah Kompleks Gedung Soeharto-Withlam, Dieng.
Masih di hari yang sama yakni 6 Agustus 2016, pengunjung dapat menikmati pertunjukan seni yang tersebar di berbagai lokasi, baik di panggung utama maupun panggung khusus budaya. Lokasinya tersebar di Telaga Warna, Kawah Sikidang, maupun lokasi wisata alam lainnya. Malam harinya digelar pertunjukan musik akustik, stand up comedy dan penerbangan sekitar 5000 lampion, serta permainan kembang api.
Diperkirakan 15 ribu letusan kembang api akan menghiasi langit Dieng setelah penerbangan lampion usai. Acara puncak yaitu rangkaian ruwat rambut gimbal akan dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2016.Khusus acara kirab budaya, panitia hanya membuka kesempatan bagi 80 orang pengunjung saja untuk terlibat. Jika tertarik Anda harus melakukan pendaftaran lebih dahulu ke pihak panitia.