Menpar Apresiasi Program Mudik Gratis Sido Muncul

Photo Author
- Senin, 4 Juli 2016 | 17:22 WIB

Kedua, lanjut Menpar Arief, Sido Muncul juga pintar memanfaatkan momentum Lebaran dN tradisi mudik itu. Fenomena pulang kampung berbondong-bondong dalam jumlah besar di waktu yang sama itu, mirip dengan Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 lalu. Arief Yahya menyebut ‘Destinasi Waktu’ karena mereka bergerak lebih karena momentum Lebaran. Karena waktu bersilaturahim bersama keluarga di kampung. "Dari tahun ke tahun, dari waktu ke waktu selalu ada Idul Fitri, dan seperti agenda tahunan," kata peraih Marketeer of the Year 2013 oleh MarkPlus itu.

Bedanya, momentum itu digunakan dan dikemas dalam mudik massal gratis. Sama dengan Kemenpar, yang kali ini meluncurkan program #PesonaLebaran(kota) dan #PesonaKuliner(kota), dengan mempromosikan destinasi dan kuliner khas setiap daerah tujuan mudik. Di sinilah, irisan program kedua lembaga antara Business (PT Sido Muncul) dan Goverment (Kemenpar) itu nyambung. "Maka peristiwa yang biasa, di waktu yang istimewa, dikemas menjadi hal yang luar biasa," jelas Arief Yahya yang menyebut cara pintar Irwan Hidayat itu.

Ketiga, Arief Yahya melihat manajemen Sido Muncul smart dalam menghandle media. Hampir semua media baik cetak, TV, radio, digital, mensupport mudik gratisnya Sido Muncul dengan cara mereka. Dan perusahaan jamu itu juga mempromosikan besar-besaran aktivitas mudik itu melalui semua channel media. "Itu bisa dihitung, media value atau news value-nya. Ini juga kepintaran Sido Muncul dalam membangun brand, sehingga brand value nya ikut terangkat setiap tahun," jelas Arief.

Irwan Hidayat juga memuji Kemenpar di bawah kepemimpinan Arief Yahya dan Presiden Joko Widodo saat ini. Pariwisata dijadikan sektor prioritas bersama inftrastruktur, pangan, energi dan maritim. "Prioritas itu sudah tepat, untuk memajukan Indonesia," sebut Irwan Hidayat yang sudah merambah ke bisnis properti dan hotel dengan brand Tentrem itu.

Cara berpromosi dengan mengangkat destinasi pariwisata juga sudah dia lakukan sejak 2009 lalu. Kala itu, Irwan Hidayat menampilkan Labuan Bajo, Maluku, Danau Toba, Sumba Barat, Nias, Jogjakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah dan lainnya. Digabung dengan endorser artis-artis yang sampai sekarang masih dipakai.

"Jamu adalah kekayaan budaya, warisan leluhur yang sudah turun-temurun. Kami mengemas dengan sentuhan teknologi modern dan memasarkan ke seluruh dunia. Jamu Indonesia juga bisa dijadikan alat promosi pariwisata ke mancanegara, sebagaimana Thailand menggunakan Thai Food nya untuk memperkuat pariwisatanya," kata Irwan Hidayat.

Irwan menyebut, matahari selalu terbit dari timur. Membangun Indonesia juga harus dimulai dari Timur. Karena itu sudah benar tahun baru 2016 Presiden Jokowi dan Menpar Arief berkunjung dan menambah popular Raja Ampat, Papua. "Saya membangun pabrik Sidomuncul di Klepu, Kab Semarang juga membawa 10 kg batu untuk ground breaking dari Kepala Burung Papua. Lalu perluasan pabrik ambil batu dari Aceh," ucap Irwan. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X