dr Hasto Wardoyo Apresiasi Peluncuran Aplikasi Si-Centing Siamasei

Photo Author
- Jumat, 15 September 2023 | 20:30 WIB
Launching Aplikasi Si Centing  Siamasei (BKKBN)
Launching Aplikasi Si Centing Siamasei (BKKBN)


Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) mengucapkan syukur atas terselenggaranya kegiatan Penandatanganan Perjanjian dan Launching Aplikasi Si Centing Siamasei di Sulawesi Barat.

"Terimakasih karena sudah berinovasi dalam rangka meningkatkan pelayanan stunting," ucapnya saat menyampaikan arahannya melalui virtual, Kamis (14/09/2023).

"Bapak presiden memberikan arahan untuk mengatasi stunting menuju Indonesia Emas, karena 2035 sebetulnya kesempatan menjadi kaya (memanfaatkan bonus demografi), (dan kesempatan itu) sudah menutup di 2035. Setelah tahun 2035 dependensi ratio sudah meningkat lagi. Sehingga kesempatan terbaik (untuk meraih peluang bonus demografi) adalah sekarang," terang dokter Hasto.

Dokter Hasto menilai keluarga menjadi fondasi utama. Sehingga yang perlu diberikan sentuhan dan perhatian serius adalah keluarga. Termasuk dalam program Percepatan Penurunan Stunting.

"Arahan (presiden) untuk menuju (stunting) 14% sungguh suatu hal yang sangat tinggi targetnya. Namun demikian (rekomendasi) WHO (Badan Kesehatan Dunia), seandainya di bawah 20% sudah termasuk baik," tambahnya.

Menyinggung capaian stunting di Sulawesi Barat, dokter Hasto berharap prevalensinya segera di bawah 20% dari 35% di 2022 sesuai hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.

"Bulan September adalah bulan pengukuran. Harapan kami dikawal betul pengukurannya oleh bidan-bidan. Dan juga di cek apakah blok sensus merata di seluruh kabupaten kota. Jangan sampai blok sensus hanya mengelompok di wilayah tertentu sehingga nanti mencerminkan angka stunting yang tidak sesuai di Sulbar," imbuhnya, seraya mengatakan, tepat sekali ada aplikasi baru Si Centing, sehingga mencabut pengukuran stunting yang terakhir.

Stunting sangat berkorelasi dengan jumlah anak. Dokter Hasto menunjuk Mamuju, wilayah dengan jumlah anak dalam keluarga terbanyak di Sulawesi Barat. Dokter Hasto berpesan, "Titip kepada Pak Kapolda dan jajaran, mungkin bisa bersama-sama mendukung bagaimana pelayanan kontrasepsi di Mamuju karena jumlah anak masih terlalu banyak."

Sulbar merupakan provinsi dengan jumlah anak dalam keluarga cukup tinggi, rata-rata 2,5. "Juga angka kelahiran bagi yang usianya masih terlalu muda, 15-19 tahun, juga terlalu tinggi, terutama Mamuju Tengah, Mamasa," jelas dokter Hasto.

Untuk itu, dokter Hasto menyambut baik kegiatan ini karena akan menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi. " Related dengan angka stunting, ternyata angka kematian ibu dan anak di Sulbar juga masih di atas rata-rata nasional. Dengan aplikasi ini, kita dapat memberi perhatian kepada ibu hamil, dan juga kepada ibu yang baru saja melahirkan. Akan sangat efektif sekali," ujarnya.

Dokter Hasto mengatakan, percepatan penurunan stunting difokuskan pada faktor spesifik dan sensitif. Namun ketika faktor sensitif masih terlalu berat dilaksanakan, seperti air bersih dan sanitasi layak, maka faktor spesifik bisa digenjot. "Yang mau nikah dan hamil semua diperhatikan," tambah dokter Hasto.

Menurut dokter Hasto, Tim Pendamping Keluarga (TPK) sudah cukup tersedia di Sulbar. "Harapannya, aplikasi ini nanti juga mendukung pak Kapolda dan jajaran Tim Pendamping Keluarga, juga bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas, bisa bersama-sama mendampingi keluarga berisiko tinggi stunting."

Lebih jauh, dokter Hasto menerangkan, "Kami pernah membuat simulasi dengan penduduk 1,4 juta, yang lahir kira-kira 20 per seribu. Sehingga satu tahun hanya sekitar 28 ribu paling banyak yang hamil dan melahirkan. Rata-rata sehari hanya 70-80 orang yang hamil dan melahirkan, sehingga (jumlqh) Tim Pendamping Keluarga cukup." (Ati)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X