Krjogja.com - BOGOR - Tim Peneliti Polimedia Senin 25/9 melaksanakan kegiatan pendampingan pada UMKM Kota Bogor Kelompok Saung Teleus. Pendampingan ini dilaksanakan dalam rangka transfer teknologi hasil penelitian kemasan dari bahan dasar nata de coco. Kegiatan dihadiri oleh Jajaran Pimpinan Politeknik Negeri Media Kreatif yakni Direktur, Ketua Jurusan Teknik Grafika, Kepala Humas, Kepala dan Sekretaris Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M), anggota UMKM dan Tim Peneliti.
Kegiatan ini berlangsung di Hotel Arch Bogor. “Transfer teknologi ini merupakan bagian dari diseminasi penelitian kami, harapannya masyarakat mengenal kemasan ramah lingkungan ini. Kegiatan ini merupakan bagian dari output dari program penelitian BIMA.” Jelas Dr. Handika Dany Rahmayanti M.Si, ketua Tim Peneliti sekaligus Kepala P3M dalam wawancaranya.
Baca Juga: PSIM Menang Lawan Nusantara United, Kas Hartadi Ucap Terimakasih Kepada Pemain
Frozen food biasanya dikemas menggunakan plastik. Seiring dengan melonjaknya kebutuhan konsumen akan frozen food tentunya jumlah sampah plastik yang dihasilkan dari kemasan frozen food ini juga meningkat. Seperti yang telah kita ketahui, sampah plastik sulit didaur ulang sehingga sangat mencemari lingkungan. Selain itu untuk mengolah frozen food yang disimpan di dalam freezer atau kulkas tentu harus dicairkan terlebih dahulu.
Hal yang sering dilakukan adalah membuka kemasan plastic frozen food dan memanaskan frozen food tersebut dengan microwave atau pemanas lain. Namun terkadang kita kesulitan melepaskan kemasan plastik dari frozen food sehingga seringkali kita memanaskan frozen food bersama kemasan plastiknya.
Baca Juga: Bingung Mau Belanja Dimana? Ternyata Cari Merchant BRI Cukup Chat Sabrina
"Kita mungkin pernah mendengar bahwa menghangatkan makanan dalam plastik akan sangat berbahaya. Inovasi penelitian ini adalah membuat suatu bahan kemasan dengan konsep edible film (lapisan tipis yang bisa dimakan). Nantinya frozen food bisa langsung dimasak baik digoreng maupun direbus bersama kemasannya. Pemilihan bahan nata de coco didasarkan karena nata de coco mudah dibuat, mudah diolah dan mudah diperoleh dengan biaya produksi yang murah."
Baca Juga: Kahfi Raih Kemenangan di BK PON Catur
Tidak hanya memberikan hasil penelitian, Tim Peneliti Polimedia juga memberikan pelatihan produksi konten dan memaksimalkan media sosial sebagai media promosi produk lokal berbahan pangan lokal. “Kami berharap pendampingan dan tranfer teknologi ini menjadi produk inovasi yang lebih berdampak bagi masyarakat, dan sebagai lembaga pendidikan tinggi terus melakukan pengembangan dari hulu ke hilir” tutup Tipri Rose Kartika, Direktur Polimedia. (*)