Naiknya Indeks Pemajuan Kebudayaan
Pada pembukaan KKI 2023, diluncurkan juga buku Kebudayaan dalam Perbandingan: Analisis Komparatif atas IPK dan Enam Indeks Terkait, sebuah buku yang membuktikan bahwa investasi di bidang kebudayaan akan menghasilkan Social Return on Investment (SRoI) dan Cultural Return on Investment (CRoI) berupa peningkatan kerukunan antarumat beragama dan kebebasan sipil.
"Dengan adanya arah pembangunan kebudayaan Indonesia yang lebih strategis dan kolaboratif, kita berhasil meningkatkan angka Indeks Pemajuan Kebudayaan secara signifikan, dari 51,90 pada tahun 2021 menjadi 55,13 pada tahun 2022. Selain itu, hasil studi Indeks Pemajuan Kebudayaan Nasional juga menunjukkan dampak positif dari kerja-kerja kebudayaan terhadap berbagai sektor kehidupan," terang Mendikbudristek.
Baca Juga: Gibran Jadi Bacawapres Prabowo, Caleg Perempuan Gerindra DIY Ungkap Alasan Di Baliknya
Dampak positif dari kerja-kerja kebudayaan yang ditunjukkan dalam buku ini antara lain, (1) Peningkatan dimensi ekonomi budaya berkorelasi dengan berkurangnya kemiskinan, seperti yang terjadi di provinsi Sumatera Barat, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara; (2) Menguatnya dimensi ketahanan sosial-budaya berkorelasi positif dengan kerukunan umat beragama, seperti yang terjadi di provinsi Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Papua Barat, dan Kalimantan Barat; dan (3) Meningkatnya dimensi ekspresi budaya berhubungan langsung dengan terselenggaranya demokrasi yang lebih baik, seperti yang terjadi di Provinsi Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Sulawesi Utara.
Baca Juga: Universitas Terbuka Terapkan AI dalam Pendidikan Jarak Jauh
"Capaian yang sangat luar biasa ini tentu merupakan refleksi dari kerja keras dan kerja sama kita semua. Hasil ini sudah semestinya menjadi dasar bagi kita untuk mengakselerasi upaya pemajuan kebudayaan nasional yang lebih berkelanjutan di masa mendatang. Saya yakin, dua ribu peserta KKI 2023 kali ini merupakan para cendekiawan yang mampu menggabungkan antara nilai-nilai luhur kebudayaan dengan data dan hasil riset di lapangan," ajak Menteri Nadiem.(ati)