Nilai Digital Ekonomi Indonesia Mencapai 44 Miliar Dolar Amerika

Photo Author
- Sabtu, 28 Oktober 2023 | 21:44 WIB

Krjogja.com - BOGOR - Kepala Grup Direktur Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) M Ismail Riyadi mengatakan, Indonesia memiliki prospek pengembangan keuangan syariah yang bagus terutama di era transformasi digital saat ini.

“Penguatan literasi keuangan syariah harus terus dilakukan melalui upaya yang kolaboratif dan komprehensif antar seluruh pemangku kepentingan. Upaya peningkatan tersebut perlu berkesinambungan dan mampu mengoptimalkan perkembangan teknologi digital sehingga dapat mempermudah dan memperluas akses keuangan syariah sebagai solusi utama bagi masyarakat,” kata Kepala Grup Direktur Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) M Ismail Riyadi, dalam acara media workshop BCA Syariah, di Sentul, Bogor, Jumat (27/10/2023).

Dipaparkan, nilai digital ekonomi Indonesia mencapai 44 miliar dolar AS atau 42 persen dari total nilai digital ekonomi Asean.

Sementara nilai transaksi digital termasuk e-commerce di tahun 2022 sebesar Rp 476,3 triliun atau meningkat 18,8 persen dari tahun 2021. Sementara pengguna internet di Indonesia mencapai 215 juta atau 77 persen dari populasi masyarakat.

Meskipun tingginya nilai dan transaksi digital di Indonesia, tetapi literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia masih rendah. Pada tahun 2022 lalu literasi keuangan syariah di Indonesia mencapai 9,14 persen, dan inklusi mencapai 12,12 persen.

Baca Juga: Pelatih dan Manajer PSIM Bertandang ke Dewa United, Dikabarkan Bakal Pinjam Pulang Rangga Muslim

Sementara literasi keuangan nasional mencapai 49,68 persen, serta inklusi keuangan nasional mencapai 85,1 persen. “Terdapat gap yang sangat tinggi antara indeks keuangan nasional dengan keuangan syariah,” katanya.

Dikatakan, sebenarnya potensi keuangan syariah di Indonesia sangat besar, karena penduduknya yang beragama islam mencapai 237, 56 juta jiwa atau 86, 7 persen dari total penduduk Indonesia.

Selain itu Indonesia menjadi peringkat ke 4 sebagai negara eksportir produk halal ke negara negara dalam organisasi kerja sama Islam (OKI). Indonesia berpeluang menambah 5,1 miliar dolar AS atau Rp 72,9 triliun terhadap PDB dan industri halal.

Baca Juga: Laba CIMB Niaga Pada Kuartal III Tahun 2023 Sebesar Rp 6,3 Triliun

Dipaparkan, sementara itu Indonesia menempati posisi 7 untuk total aset keuangan syariah di dunia. Adapun aset keuangan syariah hingga Juni 2023 mencapai Rp 2.450,55 triliun atau meningkat 13,7 persen.

Sementara jumlah aset keuangan syariah global mencapai 3,958 miliar dolar AS pada tahun 2021 dan diprediksi mencapai 5,900 miliar dolar AS tahun 2026.

“Berdasarkan peringkat Indonesia secara global yakni, berdasarkan total aset yakni peringkat 3 untuk sukuk, peringkat 5 untuk asuransi syariah, peringkat 7 untuk reksadana syariah dan peringkat 9 untuk perbankan syariah,” katanya.

Dikatakan, saat ini ada 13 Bank Umum Syariah (BUS) dan 20 Unit Usaha Syariah (UUS). Adapun pembiayaan perbankan syariah, per Juni 2023 mencapai 525,14 triliun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X