Krjogja.com, JAKARTA - Sistem haji saat ini sudah serba digital. Jadi kuncinya adalah akses pada sistem e-hajj milik Pemerintah Arab Saudi.
“Sistem e-hajj baru dibuka Sabtu 4 November 2024," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Jakarta, kemarin.
Para JCH diminta mulai bersiap, khususnya pada sektor kesehatan masing-masing. Persiapan penyelenggaraan haji 2024 itu disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief.
Baca Juga: Gempur Rokok Ilegal, Dewa 19 Puaskan Baladewa Baladewi Karanganyar
Pelaksanaan haji tidak cukup hanya berdasarkan dokumem-dokumen perjanjian atau kontrak. Nantinya dalam sistem e-hajj itu akan muncul secara detail kuota Indonesia, termasuk dengan pemesanan layanan untuk jemaah.
Meskipun begitu dalam rangka persiapan, Kemenag sejatinya sudah melakukan pendataan JCH yang berhak berangkat tahun depan berdasarkan kuota awal 221 ribu orang. Data ini sudah diserahkan ke masing-masing kantor wilayah Kemenag di tingkat provinsi.
Setiap kanwil mengkomunikasikan data tersebut ke tiap-tiap jemaah. Mengenai soal kepastian tambahan kuota yang 20 ribu kursi itu, Hilman mengatakan nanti akan muncul di sistem e-hajj juga.
Baca Juga: Peringati Hari Guru Sedunia, Merdeka Mengajar Menguatkan Guru Penggerak dan Berkualitas
Setelah semua akses terbuka,Kemenag akan merilis secara terbuka seluruh JCH yang masuk kuota atau porsi pemberangkatan haji 2024 nanti.
Haji 2024 berlaku sistem baru untuk pemeriksaan kesehatan. Biasanya pemeriksaan kesehatan dilakukan setelah pelunasan.
Tapi untuk sekarang, pemeriksaan atau skrining kesehatan dilakukan sebelum pelunasan biaya haji. JCH yang dinyatakan sehat dan mampu berhaji secara kesehatan bisa melakukan pelunasan biaya haji pada saatnya nanti.
Sebaliknya jika ada jemaah yang tidak sehat, diminta untuk menjalani proses penyehatan dulu. Kemudian melakukan cek kesehatan lagi. Jika lolos maka bisa melunasi biaya kesehatan seperti yang lain. Jika tidak lolos, terpaksa harus menunda dulu keberangkatan hajinya.
Baca Juga: Kondisi Wilayah Terdampak Kekeringan Masih Butuh Bantuan Air Bersih
Aspek istitaah (kemampuan) kesehatan itu penting. Supaya jemaah nyaman dan aman selama melaksanakan rukun Islam kelima itu.