KRjogja.com - JAKARTA - Anggota Komisi I dari fraksi Partai Golkar Nurul Arifin menanyakan kepada Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terkait netralitas TNI dalam Pemilu 2024. Hal ini ditanyakan saat rapat bersama di DPR RI, Jakarta.
"Kemudian yang berikutnya, saya membaca timses semua capres ada tentaranya dimana-mana. Ada purna, memang purna-purna sih pak, tapi sedemikian seksinya, TNI ini begitu ya," kata Nurul Arifin dalam rapat, Selasa (7/11/2023).
"Sehingga, semuanya diberikan satu kepercayaan dan jabatan-jabatan yang tinggi di TKN-nya para capres tersebut, kalau sudah ada TNI-nya berarti bagaimana menjaga netralitasnya?," imbuhnya.
Baca Juga: Salahi Kesepakatan, 60 Penyewa Ruko PT KAI Tolak Pembongkaran
Apa yang ditanyakannya itu juga dilihatnya dengan jiwa korsa yang dimiliki oleh prajurit TNI.
"Karena ini kan tetap pak, yang namanya korsa itu melekat pada jiwa TNI. Saya melihat contohnya pada sekjen saya, banyak juniornya tetap saja hormatnya seperti apa, seperti itu begitu," sebutnya.
"Jadi kalau misalnya, semua timses dari capres-capres tersebut ada TNI-nya, apa bisa satu napas dengan yang dikatakan kita harus netral dan tidak akan mengajak TNI aktif berperan serta dalamm pilpres pemenangan pilpres atau pun secara emosional seperti itulah," sambungnya.
Menjawab pertanyaan itu, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengaku, tidak bisa melarang para purnawirawan tersebut khususnya dari TNI untuk mengikuti pesta demokrasi.
"Untuk para purnawirawan yang mengikuti partai politik maupun kontestan Pilpres ini tentunya kami juga tidak bisa melarang itu. Karena memang beliau-beliau sudah memiliki hak pilih untuk itu, menentukan haknya," ujar Yudo.
Baca Juga: Pemaksaan Politik Dinasti Jokowi Hancurkan Demokrasi Rasional
"Tentunya kami-kami yang masih dinas ini, tentu kami sudah bisa melihat mana tidak mudah istilahnya, kami tidak mempunyai hak untuk memilih. Artinya mereka-mereka, kami juga tidak mempunyai hak juga untuk melarang atau mengarahkan," sambungnya.
Sehingga, eks Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ini mempersilakan para purnawirawan atas pilihannya. Apalagi, ia menyakini jika para purnawirawan tersebut tidak untuk mengajak para prajurit TNI aktif untuk berpolitik.
"Sehingga ya silakan, saya yakin semuanya sudah dewasa untuk itu. Ya para senior-senior kami saya yakin sudah dewasa, senior-senior kami juga tidak akan mengajak para kami-kami yang masih dinas ini untuk ikut sana, ikut sini," ucapnya.
Yudo menegaskan, jika para senior atau purnawirawan TNI sudah mengetahui jika TNI dalam posisi yang netral pada Pemilu 2024 mendatang.