Prospek Cerah Industri Minyak dan Gas di Indonesia

Photo Author
- Senin, 20 November 2023 | 11:45 WIB
Hageng dan Arif Zulkifli
Hageng dan Arif Zulkifli

KRjogja.com - Industri Minyak dan Gas di Indonesia masih menunjukkan prospek cerah. SKK Migas menilai capaian selama ini, memperlihatkan bukti bahwa industri hulu migas Indonesia, punya prospek yang menjanjikan di tengah perhatian dunia untuk mengusahakan ketahanan energi dan target net zero emission (NZE).

Tenaga Ahli Utama Bidang Energi, Kedeputian I Kantor Staf Presiden, Hageng Suryo Nugroho, SE. MEMD memaparkan bahwa Indonesia masih punya banyak potensi migas. Dari 60 basin yang ada, baru 20 basin yang dieksplorasi. Artinya, Indonesia masih punya banyak potensi migas dan besar. Indonesia juga menawarkan banyak insentif fiskal, Legislatif juga akan merevisi UU Migas agar insentif tadi menjadi lebih menarik.

Permintaan akan energi di Indonesia dan dunia juga besar atau meningkat setiap tahun. Itu berarti migas masih dibutuhkan. Kita lihat jumlah kendaraan yang meningkat tiap tahun, pabrik pupuk yang memerlukan gas, pembangkit listrik pun demikian.

Hal tersebut terungkap dalam lokakarya media, yang diselenggaraakn oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Perwakilan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (SKK Migas Jabanusa) menggelar kegiatan Lokakarya Media Periode III bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama Wilayah Timur (KKKS Cluster Timur), belum lama ini di Bali.

Acara yang mengundang sejumlah pimpinan media yang berada di wilayah Jawa Timur ini mengangkat tema Roadmap Industri Hulu Migas Menuju Ketahanan Energi Nasional dan Tantangannya Dalam Mewujudkan Kedaulatan Energi di Tengah Disrupsi.

Memang, menurut Kepala SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Nurwahidi Produksi minyak di Jabanusa masih melebihi dari target yaitu 6%. Sedangkan untuk gasnya tercapai dari sisi potensial produksi. Namun, masih ada sekitar 25% gas yang berpotensi untuk diproduksi, belum dapat dilakukan.

Sedangkan Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Dananjayo Suryodipuro, dalam paparannya yang berjudul Strategi Komunikasi Industri hulu Migas menjelaskan , bahwa terkait kesediaan energi tidak lepas dari dinamika dan tantangan yang ada dari sisi perubahan ekonomi dan geopolitik dunia, pengaruh Amerika Serikat, keamanan-ketahanan-kemampuan energi, tren investasi, dan transisi energi.

“Pada tahun 2022 lalu, industri migas juga berhasil memberikan kontribusi kepada negara sekitar Rp 700 triliun. Multiplier effect juga dikontribusikan di industri migas. Contohnya Husky – CNOOC Madura Limited yang sukses mengadakan program apprentice dimana potensi lokal didik untuk kemudian bekerja di HCML. Industri migas juga memberikan kontribusi secara tidak langsung kepada industri lain seperti industri kesehatan, asuransi, vendor-vendor lokal, dan lainnya,” kata Hudi.

Potensi migas di Indonesia juga masih bagus karena dari 128 cekungan yang berproduksi baru 20 cekungan, dengan potensi belum diproduksi dengan potensi sekitar 4 miliar barel minyak mentah dan 54 triliun kubik gas. Indonesia surplus gas bumi dan menjadi pionir LNG dunia sehingga Indonesia menjadi net eksportir gas.

“Angka investasi migas di Indonesia juga sangat bagus, dimana tahun lalu mencapai 12%, jauh  diatas angka investasi dunia yang hanya 6%. Tapi perlu diingat, bahwa kita bersaing dengan negara-negara di dunia yang juga memiliki portofolio migas yang bagus,” kata Hudi. Seperti kita ketahui,SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama.

 Pembentukan lembaga ini dimaksudkan supaya pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Fakta prospek terebut, juga dikemukakan SKK Migas kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dalam pernyataanya sebelumya bahwa SKK Migas berhasil dalam perhelatan International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023 berhasil memfasilitasi penandatanganan 60 kesepakatan bisnis dengan nilai lebih dari 7,1 miliar dolar AS.

Kesepakatan bisnis ini benar-benar mencerminkan agresivitas kegiatan industri hulu migas Indonesia. Ia mengatakan perhelatan ICIUOG 2023 akan semakin memperkuat keyakinan investor untuk berbisnis di sektor hulu migas Indonesia karena perwakilan pemerintah ini menunjukkan komitmennya untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik.

Komentar senada, dari hasil pertemuan ICIUOG 2023 di Bali sebelumnya, diungkapkan  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bahwa kesepakatan bisnis yang terjadi menunjukkan pertemuan itu sebagai  platform untuk diskusi dan fasilitator kesepakatan bisnis konkret, Tujuannya meningkatkan aktivitas industri hulu migas dan investasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X