Krjogja.com - JAKARTA - Bertepatan dengan Hari Anak Sedunia, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dan United Nations Children's Fund (UNICEF) menginisiasi kerja sama strategis untuk membantu pemerintah dalam mengatasi masalah gizi buruk sebagai upaya mencegah stunting di Indonesia. Bahkan pemerintah berencana target penurunan prevalensi stunting di Indonesia yaitu 14 persen tahun 2024 dan 0 persen pada 2030.
“Pemerintah serius menurunkan prevalensi stunting di Indonesia, pada tahun 2022 prevalensi stinting mencapai 21,6 persen, sementara target pemerintah yaitu 14 persen tahun 2024 dan 0 persen pada 2030,” kata Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei, dalam acara peluncuran kerja sama Aksi Peduli Gizi Anak Indonesia, Program Deteksi Dini dan Penanganan Gizi Buruk untuk Cegah Stunting, yang diselenggarakan CIMB Niaga dan UNICEF di Jakarta, Senin (20/11/2023).
Baca Juga: Prajurit Yonif 122 Tombak Sakti Bangun Sarana Ibadah di Perbatasan Papua
Dikatakan, kerja sama CIMB Niaga dengan UNICEF ini, rencananya program ini berlangsung tiga tahun ini difokuskan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Adapun bantuan dana dari CIMB Niaga sekitar Rp 4,5 miliar, atau sekitar Rp 1,5 miliar per tahun.
“ Kerja sama ini 3 tahun, dengan dana yang akan disalurkan sekitar Rp 1,5 miliar per tahun atau Rp 4,5 miliar selama kerja sama ini. Kalau target dana ini, kami akan menggalang dana baik dari nasabah fan masyarakat. Namun bila sampai batas waktu yang ditentukan dana tidak terpenuhi, maka kami akan penuhi sampai jumlah dana tersebut sesuai,” kata Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei, dalam acara peluncuran kerja sama Aksi Peduli Gizi Anak Indonesia, Program Deteksi Dini dan Penanganan Gizi Buruk untuk Cegah Stunting, yang diselenggarakan CIMB Niaga dan UNICEF di Jakarta, Senin (20/11/2023).
Dikatakan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan 2022, terungkap bahwa di Indonesia 1 dari 12 anak balita mengalami wasting (gizi kurang dan gizi buruk), dan 1 dari 5 anak balita menderita stunting.
Dikatakan, tantangan kesehatan tersebut tentu menjadi masalah serius yang harus dituntaskan bersama. Apabila tidak diatasi sejak dini, akan berdampak negatif pada kesehatan, perkembangan, dan kemampuan anak di masa depan. Bahkan dapat berakibat mengancam bonus demografi Indonesia pada 2030, dimana generasi usia produktif yang seharusnya memiliki kualitas dan daya saing tinggi justru tidak memiliki kemampuan yang memadai akibat stunting.
Baca Juga: Jelang Musim Penghujan, Petani Jangan Andalkan Aji Mumpung
Dikatakan, sebagai bagian dari corporate citizenship, CIMB Niaga memiliki perhatian besar kepada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dan terpanggil untuk bekerja sama dengan UNICEF mendukung upaya Pemerintah dalam mencegah dan mengurangi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia. Program ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), salah satunya menghapuskan semua bentuk kekurangan gizi pada 2030.
“Kami menyadari masalah wasting dan stunting merupakan tantangan yang harus dihadapi secara gotong royong. Karena itu, dalam program ini CIMB Niaga berkolaborasi dengan UNICEF serta juga memberikan kesempatan kepada masyarakat dan nasabah yang ingin berkontribusi dengan berdonasi melalui Rekening CIMB Niaga Peduli. Dengan upaya bersama ini, kami berharap program dapat berdampak positif untuk mengurangi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia,” katanya.
Dikatakan, bantuan CIMB Niaga dan donasi nasabah yang terkumpul akan disalurkan UNICEF untuk menjangkau 1.000 anak gizi buruk di 22 Kabupaten/Kota di NTT sehingga mendapatkan perawatan agar selamat dari ancaman gizi buruk. Selain itu, program ini juga berdampak positif bagi lebih dari 100.000 anak balita yang dimonitor pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga balita yang berisiko wasting (gizi buruk dan gizi kurang) dapat dideteksi secara dini dan segera ditangani.
Adapun program ini akan dilakukan melalui lima kegiatan untuk deteksi dini dan penanganan gizi kurang dan gizi buruk yaitu penguatan kapasitas pengasuh, kader posyandu dan Guru PAUD; penyediaan pita lingkar lengan atas (LiLA), penguatan kapasitas layanan kesehatan untuk penanganan anak gizi buruk, mengadakan kelas parenting terkait pencegahan; deteksi dini dan rujukan anak berisiko wasting; dan mendukung penyediaan makanan tambahan lokal bergizi bagi anak-anak PAUD.
Baca Juga: Pancasila Perlu Dibicarakan Terus di Tengah Masyarakat
Sementara itu, Kepala Program Gizi UNICEF Indonesia Mamadou Ndiaye menyatakan, melalui kerja sama dengan Bank CIMB Niaga, kami dapat melakukan aksi nyata untuk memperkuat sistem guna mendukung anak-anak mendapatkan makanan sehat dan memberikan layanan yang menyelamatkan nyawa mereka. Bersama, kami berupaya mengurangi segala bentuk malnutrisi termasuk stunting dan wasting, serta membantu anak-anak mencapai potensi maksimal mereka. Kemitraan ini tidak hanya berkontribusi dalam membangun masa depan cerah bagi setiap anak, namun juga mendukung tujuan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.