Kemendikbudristek dan Erajaya Group Dorong Kualitas Pendidikan Vokasi

Photo Author
- Kamis, 23 November 2023 | 19:34 WIB
 Kemendikbudristek dan Erajaya Group Dorong Kualitas Pendidikan Vokasi (ISTIMEWA)
Kemendikbudristek dan Erajaya Group Dorong Kualitas Pendidikan Vokasi (ISTIMEWA)


Krjogja,com - JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menguatkan kemitraan dengan perusahaan Erajaya Group untuk berkolaborasi meningkatkan kesiapan satuan pendidikan vokasi memasuki industri bisnis, terutama bisnis ritel.

Hal ini diwujudkan melalui pelaksanaan “Erajaya Vocational Day” yang bertema: "Shaping the Future Retail Generation" serta penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Erajaya dengan 27 satuan pendidikan vokasi dari 11 provinsi, di Jakarta Kamis (23/11/2023).

Baca Juga: Kemenhub Dukung Kendaraan Kustomisasi Berkeselamatan

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati. Dia menilai sinergi dengan Erajaya Group ini adalah salah satu karya yang sesuai dengan implementasi Merdeka Belajar, di mana dalam Merdeka Belajar terdapat perubahan paradigma pendidikan agar berpusat pada siswa, mengajak sebanyak mungkin stakeholder atau para pihak eksternal, menjadikan teknologi sebagai enabler atau pengungkit, serta memberikan kepercayaan dan otonomi lebih luas kepada para pimpinan SPV, guru, dan dosen untuk merancang pembelajaran terbaik bagi kepentingan siswanya.

"Karya yang tidak sempurna jauh lebih bermakna dari semesta, dari pada ide yang sempurna tapi hanya ada di angan-angan," ucap Dirjen Kiki dalam sambutannya.

Baca Juga: Timnas U 23 Masuk Grup Neraka Bersama Tuan Rumah Qatar, Optimis ke Olimpiade?

Kemendikbudristek pun saat ini telah mencanangkan program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), melalui dua mekanisme, yaitu SMK PK Reguler dan SMK PK Skema Pemadanan Dukungan (SMK PK SPD). Program SMK PK sendiri hingga 2023 telah mencakup hampir 1,8 juta siswa dengan 1.851 sekolah menjadi penerima manfaatnya. Sementara program SMK PK SPD dikembangkan dengan tujuan mengajak dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk menjadi co-creator pendidikan vokasi di SMK.

“Mitra industri diharapkan bukan hanya menyediakan anggaran, tetapi lebih penting lagi yaitu turut mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing industri, ikut mendidik dan mengajar sebagai praktisi mengajar, memberi kesempatan pelatihan bagi guru, memfasilitasi kesempatan magang terstruktur di industri sehingga lulusan SMK kelak akan kompeten sesuai harapan industri,” jelas Dirjen Kiki.

Baca Juga: Timnas U 23 Masuk Grup Neraka Bersama Tuan Rumah Qatar, Optimis ke Olimpiade?

Kemendikbudristek juga terus berupaya meningkatkan fokus pengembangan dan intervensi pada peningkatan relevansi, salah satunya melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka di jenjang perguruan tinggi yang mendorong mahasiswa belajar di luar kampus. Mereka pun didorong untuk belajar dari DUDI dan masyarakat. Pengalaman belajar tersebut diyakini akan mempercepat peningkatan relevansi kompetensi lulusan pendidikan vokasi.
“Kami meyakini bahwa dengan secara sistematis dan produktif melibatkan DUDI sebagai mitra yang berperan sebagai co-creator pendidikan vokasi, Indonesia dapat mewujudkan pendidikan vokasi yang unggul, yang mampu mendukung penuh berbagai aktivitas ekonomi dan masyarakat,” kata Dirjen Kiki.

Pada kesempatan yang sama, Chief Human Capital, Legal, GA dan CSR Erajaya Group, Jimmy Perangin Angin, mengatakan bahwa Erajaya Group terus berkomitmen pada pelaksanaan praktik bisnis yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Salah satunya dengan mendukung perkembangan pendidikan vokasi yang dipercayai akan menciptakan sumber daya manusia yang terampil, unggul, serta mempersiapkan generasi penerus dunia ritel. Hal ini kemudian diwujudkan melalui kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dari Kemendikbudristek yang telah terjalin sejak 2019.

"Melalui Erajaya Vocational Day ini, kami akan menyajikan pengalaman kolaboratif dan sinergi antara industri, satuan pendidikan, tenaga pendidik, peserta didik, hingga lulusan vokasi yang diharapkan bisa memberikan ilmu dan pemahaman baru yang berdampak positif bagi kemajuan pendidikan vokasi dan bisnis ritel di Indonesia," kata Jimmy.


Jimmy juga menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah penandatanganan kerja sama tahap II yang mereka lakukan dengan satuan pendidikan vokasi. Erajaya Group mencatat telah bekerja sama dengan total 80 SPV di Indonesia yang bekerja sama dengan Erajaya selama 3 (tiga) tahun mendatang dengan lingkup seperti penyelarasan kurikulum berbasis industri, peningkatan kompetensi serta sertifikasi kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, penyediaan pendidik tamu dari dunia usaha dan dunia industri, praktik kerja lapangan, penelitian terapan bersama, hingga rekrutmen kerja lapangan.

Sementara itu, penandatanganan PKS dengan SPV kali ini menjadi acara tahap kedua yang dilakukan Erajaya Group, dengan lingkup meliputi penyelarasan kurikulum berbasis industri, peningkatan kompetensi serta sertifikasi kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, penyediaan pendidik tamu dari dunia usaha dan dunia industri, praktik kerja lapangan, penelitian terapan bersama, hingga rekrutmen kerja lapangan.

“Penggabungan perspektif dari sisi bisnis, pemerintahan, dan praktisi ini akan memberikan sudut pandang baru dan lengkap yang akan bermanfaat bagi kita semua untuk mewujudkan generasi yang unggul dan memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan di masa kini. Kami harap acara ini menjadi wadah untuk berbagi dan merancang strategi ke depannya sebagai bekal dalam pembelajaran peserta didik vokasi yang selaras dengan kebutuhan industri, khususnya ritel,” tambah Jimmy.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X