Hipertensi Bisa Menyerang Siapa Saja

Photo Author
- Sabtu, 2 Desember 2023 | 18:40 WIB

Krjogja.com - JAKARTA - Sebagai salah satu penyakit yang cukup berbahaya hingga mendapatkan julukan silent killer, Hipertensi atau darah tinggi perlu amat mendapatkan perhatian. Hal ini dikarenakan hipertensi dapat menyerang siapa pun tanda adanya tanda yang muncul pada tubuh.

Hipertensi adalah tekanan darah yang melebihi batas normal, dan dapat berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung dan gagal jantung lantaran organ tubuh tersebut memiliki peranan penting dalam menyuplai darah. “Biasanya hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140 mmHg dan diastoliknya 90 mmHg,” ujar dokter Firlihanny Anggaraini dari Klinik Pratama Perpustakaan Nasional pada Webinar Kesehatan Hipertensi dan Stroke, Jumat (01/12/2023).

Tekanan darah terbagi menjadi dua, yaitu sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik yaitu tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan, Tekanan diastolik merupakan tekanan ketika jantung berelaksasi dan menerima darah sebelum kembali memompakannya ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Tuhan Izinkan Aku Berdosa Diputar di JAFF, Hanung Bramantyo Siap Hadapi Pro Kontra

Firly lebih lanjut mengatakan, ada faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah, misalnya genetik, usia, jenis kelamin, stress fisik, stress psikis, obesitas, pola hidup, kurangnya aktifitas fisik, mengonsumsi alkohol atau kopi yang berlebihan, hingga kebiasaan merokok.

Gejala hipertensi bisa dilihat dari gejalanya, seperti sakit kepala, jantung berdebar, pandangan kabur, kecemasan, dan mudah lelah.

“Tapi ada gejala yang lebih mengkhawatirkan, yaitu tanpa gejala. Itulah kenapa disebut silent killer,” terang Firli.

Sebelum terlambat, siapa pun bisa mencegahnya dengan cara mengurangi konsumsi garam, diet gizi seimbang, menerapkan pola hidup sehat, melakukan aktifitas fisik teratur, dan mengontrol berat badan.

Baca Juga: Kontingen Bantul Sabet Juara Umum Panjat Tebing Gebyar Olahraga Pendidikan

Sementara itu, spesialis penyakit dalam dari Laboratorium Prodia dokter Fransiska memberikan prediksi fakta mengejutkan, di mana pada tahun 2025 nanti kurang lebih 1,5 miliar orang dewasa di dunia mengalami hipertensi.

“Hipertensi tidak cukup dengan mengonsumsi obat tapi harus kontrol karena bisa jadi ada obat yang tadinya sesuai, malah tidak karena komplikasi atau sebab lain,” imbuh Frasiska.

Spesialis saraf dari Rumah Sakit Bina Husada Cibinong dokter Aprilia menambahkan selain hipertensi yang dianggap sebagai silent killer, penyakit stroke juga sama bahayanya.

Stroke menurut organisasi WHO adalah suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologic fokal dan global yang dapat memberat dan berlangsung selama 24 jam atau lebih dan bisa menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular.

Ada faktor resiko yang tidak dapat diubah dalam penyakit stroke, salah satunya faktor usia yang terus bertambah. Penyakit stroke meningkat di usia 55 tahun. Orang yang berkulit gelap lebih mudah menderita stroke dibanding berkulit putih. Sedangkan faktor yang dapat diubah seperti hipertensi, diabetes, merokok, hingga gaya hidup.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X