Untuk membuktikan sikap hormatnya kepada semua paslon peserta pilpres, Gus Iqdam pun bercerita, sebelum berjumpa dengan cawapres nomor urut 2, dirinya sudah lebih dulu kedatangan tamu keluarga dari pihak paslon nomor urut 1 dan 3.
Mereka adalah Siti Atiqoh istri Ganjar Pranowo yang disusul di kemudian hari yaitu Mutiara Baswedan putri Anis Baswedan yang datang bareng Mega Safira (Ning Fira) putri Cak Imin. Semua keluarga capres-cawapres ini disambut sangat baik oleh Gus Iqdam.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Samar' Dipopulerkan Niken Salindry, Baru Rilis 6 Hari Langsung Trending di YouTube
Saat Mutiara dan Ning Fira hadir ke Markas Pusat ST untuk ikut pengajian, mereka juga diberi mick untuk berbicara dan diajak berdialog alasan mereka hadir ke ST. Gus Iqdam pun berpesan agar kelak jika mereka telah menjadi putri Presiden, untuk kembali datang ke ST.
Begitupun dengan Atiqoh, meskipun datangnya sudah malam tetap disambut dengan baik. Serta diberi ijazah jalur langit dan amalan Salat Tahajud untuk mencapai hajat suaminya dalam pilpres.
"Bahkan besok jika ada gencatan para capres dan pada datang ke sini, harus disambut dengan baik," ujar Gus Iqdam.
Baca Juga: Erick Thohir Akui Nonaktif dari Lakpesdam Selain Fokus Menangkan Paslon 2 juga Ada Alasan Lain
"Karena saya tahu dari 3 calon itu putra-putra terbaik bangsa Indonesia. Pak Anis bagus, Cak Imin bagus, Pak Prabowo bagus, Mas Gibran bagus, Pak Mahfud bagus Pak Ganjar bagus. Yang tidak bagus itu mulut kalian," ucap Gus Iqdam sembari menyindir para netizen yang memantaunya melalui live streaming dengan nada guyon.
Ia pun menekankan bahwa beda pilihan dalam pilpres itu biasa. "Siapapun Presidennya, yang mengarit tetap mengarit, yang memelihara sapi tetap memelihara sapi, yang nukang tetap nukang yang nguli tetap nguli," tandasnya.
"Jika saya ditanya Gus Iqdam dukung siapa, jawabnya sedoyo kulo dukung, niku sae (semua saya dukung, itu bagus semua). Adanya 6 calon mulai Presiden sampai Wakil Presiden itu bagus semua," seru Gus Iqdam.
Lantas Gus Iqdam pun berseloroh, bahwa Sabily Taubah keren dan kondang. "Omongan dikit bisa untuk huru-hara, keren, kondang. ST ora sepele," sebutnya. Ia pun berpesan kepada seluruh jemaahnya agar menjaga situasi tetap kondusif. (Sal)
