"Sampai saat ini belum ada pembicaraan formal dengan kemenhub. Yang jelas harus dilakukan kajian kelayakan terlebih dahulu, baru kita bisa tetapkan akan melalui jalur mana," ungkap Adita.
Adita juga menjelaskan bahwa memang sebenarnya kereta cepat itu sudah direncanakan dan ditargetkan sampai ke Surabaya.
"Memang kereta cepat targetnya sampai Surabaya. Operasionalnya direncanakan bertahap," tambahnya.
Di tengah diskusi antara para pemangku kepentingan, Kereta Cepat menjadi simbol perubahan dalam peta pergerakan masyarakat.
Namun, tantangan dalam menentukan jalur yang optimal dan kelayakan proyek masih menjadi misteri yang perlu dipecahkan.
Baca Juga: Lima Fakta Kehidupan Kapten Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam
Dengan Kementerian Perhubungan sebagai pengawas utama, pertanyaan utama adalah bagaimana perencanaan yang terukur dan studi kelayakan dapat membimbing langkah Indonesia menuju masa depan transportasi yang lebih efisien.
Memang benar, strategi perpanjangan jalur yang diusulkan, Indonesia berpotensi memperluas konektivitas transportasi massalnya dengan memanfaatkan layanan Kereta Cepat.
Namun, meski demikian rencana ini masih dalam tahap awal dan memerlukan kajian menyeluruh, langkah tersebut dapat membuka peluang baru untuk mobilitas yang lebih efisien dan terintegrasi di pulau Jawa.***
