Mahasiswa UTS Australia Hadirkan Buku Atlas of Sustaineble Design in Yogakarta

Photo Author
- Senin, 18 Maret 2024 | 21:21 WIB
enteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf) Sandiaga S Uno dalam acara The Weelkly Brief Sandi Uno, di Jakarta, Senin (18/3) (istimewa)
enteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf) Sandiaga S Uno dalam acara The Weelkly Brief Sandi Uno, di Jakarta, Senin (18/3) (istimewa)


Krjogja.com Jakarta — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf) Sandiaga S Uno mengatakan, kehadiran buku Atlas of Sustaineble Design in Yogakarta, harapannya buku ini bisa jadi referensi dan menjadi bagian dari apa yang dirancang untuk kegiatan sehari- hari.

“Terima kasih untuk semua yang membuat buku ini. Harapannya buku ini bisa jadi referensi dan menjadi bagian dari apa yang dirancang untuk kegiatan sehari-hari,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf) Sandiaga S Uno dalam acara The Weelkly Brief Sandi Uno, di Jakarta, Senin (18/3).

Baca Juga: Unissula Bantu Keringkan Genangan Banjir Jl Kaligawe

Buku ini merupakan hasil famtrip edutravel Pasar Australia di Yogyakarta hasil kolaborasi dengan University of Technology Sydney Australia (UTS) jurusan Desain, Fakultas Design, Architecture andBuilding.


Sementara itu, Ketua Tim Pemasaran Pasar Australia & Oceania Laura Hudayati mengatakan, awal mula dari kegiatan ini adalah ide dan kreativitas dan duduk bersama dan berbicara tentang konsep perkembangan pariwisata dan aktivitas promosi pariwisata Indonesia di Australia.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadhan, Selasa 19 Maret 2024 di Wilayah Yogyakarta

"Kita berbicara pendidikan, serta bagaimana bahwa pendidikan itu bisa menjadi segmen potensial wisatawan yang untuk datang ke Indonesia. Dari situ kan kami kembali untuk diskusi lebih , karena kita harus membahas hal-hal yang sesuai dengan prosedur, bagaimana kita menambah segmen pendidikan sebagai salah satu stakholder yang terlibat aktif dalam promosi pariwisata,” tegasnya.

Kegiatan yang tepat bagi pendidikan itu adalah pamtrip, dari situ kami mengelola bersama dengan apa yang cocok bagi kedua pihak yang kebetulan, UTS memiliki kegiatan rutin dana ini sudah bertahun-tahun melakukan kegiatan perjalanan maha siswa ke luar negeri selama 14 Hari bernama Global Studio, di mana tujuannya untuk mengaplikasikan kreativitas desain mahasiswa dalam konsep lintas budaya.

Baca Juga: Bank Mandiri Bantu Pembangunan Balai Kesenian dan Salurkan Sembako Murah

“Tahun 2023 lalu tujuannya di Yogyakarta. Jadi ide tersebut kami tangkap, kami agar kami diskusikan formal skema apa yang dilakukan apa yang bisa sama-sama enak. Ini juga bekerjasama dengan dinas industri dan perdagangan serta kerjasama dengan pengelola Taman Wisata Borobudur dan Prambanan dan Dinas Pariwisata.

“Jadi dua aspek ini kita dapat dari sisi pariwisatanya, mahasiswa bisa menikmati kuliner, wisata Candi Borobudur kemudian ke Prambanan dan menikmati sendratari Roro Jonggrang di Prambanan. Dari aspek studinya yaitu desain, mereka dibantu dinas Industri dan Perdagangan Kota Yogyakarta dan UMKM yang ada di Yoguakarta terkait dengan sistem double meeting. Jadi konsep wisata edukasi ini, bisa tepat sesuai dengan arahan Menparekraf Yogyakarta itu siap sebagai destinasi wisata internasional dan juga sustainability,” tegasnya.

Baca Juga: Home Credit dan Concentrix + Webhelp Dorong Ekonomi Lokal Tetap Tumbuh

Sementara itu, Sustainibility Program Coordinator University of Technology Sydney Australia Kestity A. Pringgoharjo, mengatakan, alasan mengapa memilih Yogyakarta itu merupakan pertimbangan yang holistik dengan menggunakan flash disk design approach itu, karena melihat semua unsur yang istilahnya togetherness dari sejarah, sosial, -budaya, desain creativity dari tempat tersebut Yang membuat Yogyakarta adalah tempat yang sangat unik.

Menurutnya pengalaman 14 hari di Yogyakarta, merupakan pengalaman yang luar biasa bagi mahasiswa kami, karena rombongan sekitar kami 45 orang yang tersiri dari 42 mahasiswa dan 3 orang pendamping. “Kami ke Yogya itu merupakan rombongan mandiri. Untuk 42 mahasiswa ini adalah pengalaman pertama berkunjung ke Indonesia, dan mereka anak.muda yang rata umur 19 tahun,” tegasnya.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X