Krjogja.com - Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Aminudin Aziz mengatakan, pada tahun 2024 untuk meningkatkan literasi Perpusnas, telah mendirikan 10.000 lokus perpustakaan desa.
Sementara untuk pengadaan buku bacaannya, Perpusnas memberikan 1.000 judul buku tiap perpustakaan desa. Program ini merupakan kolaborasi Perpusnas dengan Badan Bahasa Kemendikbudristekdikti.
Baca Juga: ROG Zephyrus G14 dan G16 Resmi Meluncur, Begini Kecanggihannya
“Ketika saya masuk ke Perpusnas, ketiadaan perpustakaan di desa kami respon dengan cepat. Tahun ini kami mendirikan 10 ribu perpustakaan di desa, pengadaan bukunya kolaborasi dengan Badan Bahasa, Kemendikbudristek, sehingga satu perpustakaan desa akan mendapatkan 1.000 buku,” kata- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Aminudin Aziz, dalam acara peluncuran buku berjudul "Darurat Literasi Indonesia: Urgensi Reformulasi Sinergi dan Kolaborasi" karya Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih di Jakarta, Selasa (19/
Aziz juga mengatakan, pada 2023 Badan Bahasa telah meluncurkan buku 15,4 juta. Buku tersebut telah masuk ke perpustakaan sekokah. Namun pada tahun 2024 Badan Bahasa akan cetak buku yang jumlahnya lebih besar yakni 21 juta buku. “Untuk menanggapi kekurangan bahan bacaan, kami di Badan Bahasa tahun lalu telah meluncurkan buku 15,4 juta, dan di tahun ini juga akan kami tingkatkan dengan mencetak 21 juta buku, bahkan bisa lwbih karena ada penghematan waktu pengadaan buku tersebut,” paparnya.
Baca Juga: Lima Jenis Olahraga yang Disarankan Saat Bulan Puasa
Aziz juga mengatakan, Perpusnas sedang menyusun standar perpustakaan baik di sekolah, madrasah, perguruan tinggi, maupun perpustakaan umum, agar tidak ada standar ganda.“Standarisasi untuk perpustakaan sedang diubah instrumennya. Konsepnya sudah kita sepakati bersama, isinya juga telah kami diskusikanantara Perpusnas dengan perpustakaan desa, dan sudah di-'review' juga oleh desa, sehingga tidak ada lagi dualisme standar,” katanya.
Menyinggung tentang tenaga pustakawan Aziz mengatakan, sudah ada rencana untuk merekrut tenaga pustakawan dengan jalur P3K.“Ini sudah masuk jalur penerimaan P3K pustakawan, angka angkanya cukup besar,” tegasnya.
Baca Juga: Jadi Tonggak Sejarah RSU PKU Muhammadiyah Bantul, Pembangunan Gedung Pelayanan Medis Diserahkan
Selain bicara dengan Kemendikbud, Aziz juga mengatakan telah bicara dengan Menteri Kementerian Desa terkait dengan optimalisasi anggaran Perpustakaan desa. Akan ada surat edaran bersama Perpusnas dan Kemendes untuk pemanfaatan anggaran desa untuk membantu program literasi dan perpustakaan desa.
"Perpusnas bersama Kementerian Desa berencana akan mengeluarkan Surat Edaran penggunaan Dana Desa untuk pemanfaatan anggaran desa dalam hal membatu porgram literasi dan perpustakaan desa," katanya.
Pada kesempatan yang sama, novelis Asma Nadia mengatakan, bahwa darurat literasi bukan kondisi akhir, melainkan harus dijawab dengan optimisme."Saya mendambakan sinergi kolaborasi antara Perpusnas dengan para penulis buku. Karena, sejak pandemi sudah lebih 100 toko buku tutup," katanya.
Untuk itu, perlu intervensi dan kebijakan dari pemerintah untuk membantu toko buku. Sebab, tutupnya toko buku berdampak pada penulis, sastrawan, dan penerbit.
Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia vs Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Klik di Sini!