Janji Prabowo Tekan Kemiskinan: Gelontorkan Bansos, Aneka Kredit Usaha dan Lanjutkan Program Mekaar

Photo Author
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 15:45 WIB
Prabowo Subianto saat berbincang dengan warga di sekitar rumahnya. (X: @nusantaraterkini)
Prabowo Subianto saat berbincang dengan warga di sekitar rumahnya. (X: @nusantaraterkini)

Secara spesifik, Prabowo berjanji melanjutkan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dijalankan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM), BUMN pembiayaan ultramikro. Program tersebut mulai efektif berjalan pada tahun 2016.

PNM Mekaar yang sudah berjalan selama delapan tahun menjadi salah satu andalan pemerintahan saat ini. Semasa pemerintahan Presiden Jokowi juga terbentuk holding ultramikro yang terdiri dari tiga perusahaan yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai induk, PNM, dan PT Pegadaian.

Menurut Presiden Jokowi, terjadi loncatan besar dalam penyaluran modal dan jumlah nasabah selama delapan tahun perjalanan PNM Mekaar. Sampai akhir 2016, jumlah nasabah aktif Mekaar baru sebanyak 443 ribu orang dengan pembiayaan senilai Rp800 miliar.

“Perputaran dari yang dulu Rp800 miliar, dalam delapan tahun sudah melompat menjadi Rp244 triiliun. Dan, ini yang baik, kita memberikan kail bukan memberikan bantuan. Ndak! Ini kail yang disiapkan dengan sistem gandeng renteng,” kata Kepala Negara pada Januari 2024 di Bandung seperti dilansir kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Laporan Kependudukan Jadi Dasar Kebijakan yang Tepat Sasaran

Dalam keterangannya di hadapan wartawan itu, Presiden Jokowi sempat membandingkan pencapaian PNM Mekaar dengan pelopor pembiayaan ultramikro di dunia yakni Grameen Bank di Bangladesh.

“Kalau di dunia ada Grameen Bank yang nasabahnya dulu 6,5 juta dan Muhammad Yunus bisa mendapatkan Nobel, di sini kita sudah 15,2 juta nasabah. Saya kira kita bisa dapat Nobel kalau diajukan (dengan) nasabah 15,2 juta nasabah dan (mengucurkan dana) Rp244 triliun,” kata Presiden Jokowi.

Muhammad Yunus adalah ekonom Bangladesh yang membentuk Grameen Bank. Dia menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2006 karena memelopori konsep kredit ultramikro dan keuangan mikro.

Sunarso, Dirut BRI yang menjadi induk holding ultramikro, menyebut program PNM Mekar memang persis dengan peran yang dijalankan oleh Grameen Bank di mana mayoritas kredit dikucurkan kepada wanita produktif.

Bahkan atas kontribusi anak usahanya itu, menurut orang nomor satu di BRI—bank dengan laba bank terbesar sepanjang semester 1 tahun 2024 versi Data Statistik Perbankan Indonesia Otoritas Jasa Keuangan (OJK)—PNM layak dinobatkan sebagai group lending ultramikro terbesar di dunia.

“Saya share ini karena PNM bagian dari holding ultramikro pantas mengklaim dirinya sebagai group lending terbesar di dunia," ungkap Sunarso dalam paparan kinerja BRI pada Rabu 30 Januari 2024.

Baca Juga: Menteri AHY Menghadiri Peringatan HUT ke-79 TNI

Menurut Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta, Mekaar berperan penting menekan angka kemiskinan ekstrem nasional yang tergambar dengan terjadinya peningkatan kesejahteraan dari para nasabah.

Stafsus Presiden Jokowi itu pada akhir September 2024, ditemani Dirut PT PNM Arief Mulyadi, bertemu langsung dengan para perempuan nasabah dan para AO PNM Mekaar di Desa Telemung, Kabupaten Banyuwangi.

Dalam kesempatan yang sama, Arief Mulyadi mengungkapkan program Mekaar memang menyasar para pelaku usaha subsisten termasuk para Ibu yang baru mau menjalankan usaha. Data yang digunakan untuk menyasar para nasabah Mekaar adalah data kemiskinan yang dirilis pemerintah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X