Kini, perhatian tertuju pada siapa yang akan menggantikan posisi Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden. Pemerintah diharapkan dapat menunjuk sosok yang mampu menjalankan tugas dengan penuh integritas dan menjaga kerukunan antarumat beragama.
Langkah Gus Miftah ini menjadi pengingat bahwa seorang tokoh publik harus berhati-hati dalam bersikap. Keberanian untuk mengakui kesalahan dan mengambil tanggung jawab adalah pelajaran berharga bagi semua pihak.(*)
Sumber: RMOL.id, dan berbagai sumber