Krjogja.com – Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menyelenggarakan Silaturahmi dan Diskusi Pendidikan bersama Lembaga Penyelenggara Kursus dan Pelatihan.
Acara ini menjadi wujud komitmen Kemendikdasmen dalam memperkuat sektor pendidikan nonformal melalui penguatan peran lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang selaras dengan Asta Cita ke-4 Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul.
Dengan mengusung tema “Penguatan Kursus dan Pelatihan Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, silaturahmi dan diskusi ini menghadirkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti; Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin; Direktur Kursus dan Pelatihan, Nahdiana; serta jajaran Kemendikdasmen dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pimpinan LKP dari seluruh Indonesia.
Baca Juga: Bank BPD DIY Beri Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pelajar SMK
Forum silaturahmi antarpemangku kepentingan pendidikan ini sekaligus bertujuan untuk membuka ruang diskusi yang inklusif, di mana pemerintah, organisasi mitra, dan pimpinan LKP dapat berkomunikasi langsung guna merumuskan solusi atas tantangan di bidang pendidikan nonformal.
Dalam sambutannya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti, menyampaikan peran penting LKP dalam mempersiapkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing, sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang fleksibel dan mudah diakses oleh masyarakat.
“Kursus berasal dari masyarakat dan untuk masyarakat. Apa yang diselenggarakan oleh masyarakat bisa berdampak pada keterampilan anak-anak dan maju beriringan dengan bangsa-bangsa dunia,” tutur Mendikdasmen di Jakarta, Senin (9/12).
Baca Juga: Prediksi Atalanta vs Real Madrid Liga Champions UEFA, 11 Desember 2024
Oleh karena itu, Mendikdasmen menekankan pentingnya kolaborasi yang kuat antara penyelenggara pendidikan, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), dan pemerintah. Kerja sama ini berfungsi tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan nonformal, tetapi juga untuk memastikan inklusivitas dan pemerataan layanan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri Mu’ti menambahkan, “Melalui kolaborasi, kita dapat menjawab tantangan yang dihadapi pendidikan nonformal, termasuk permasalahan anak usia sekolah yang tidak bersekolah (ATS). Kemitraan ini memungkinkan pengambilan kebijakan yang lebih komprehensif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.”
Selain itu, Mendikdasmen memaparkan bahwa salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah kemitraan dengan sekolah menengah kejuruan (SMK). Skema baru tersebut mampu memfasilitasi lulusan SMK agar tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga ditambah dengan sertifikasi kompetensi yang dibina di LKP.
Baca Juga: Prediksi RB Leipzig vs Aston Villa Liga Champions UEFA: Head to Head dan Line Up
“Kita bisa membangun strategi kerja sama yang mutualistik dan mendorong agar tetap produktif bersama-sama,” pesan Mendikdasmen.
Bangun SDM Unggul
Dalam forum yang sama, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, mengatakan bahwa LKP merupakan mitra kementerian untuk menyelenggarakan pendidikan di tengah-tengah masyarakat. LKP berperan penting dalam membangun SDM Indonesia yang unggul dan berdaya saing. Untuk itu, LKP perlu memperkokoh kemitraan dan meningkatkan cakupan agar pendidikan pelatihan semakin merata dan kualitasnya semakin meningkat.
“Saat ini ada 35 LKP yang bergabung dalam kegiatan ini, yang diharapkan memberikan strategi dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua,” ujar Tatang.