"Jadi mungkin lebih kepada ukuran atau volume, tetapi kalau dari menu bisa saja sama. Yang paling penting seimbang kandungan gizinya terpenuhi sesuai dengan referensi yang diberikan oleh Kemenkes dan Badan Gizi Nasional," tambah Adita.
Sebelumnya, Pemerintah pusat telah menjalankan program makan bergizi gratis di 191 titik di 26 provinsi wilayah Indonesia sejak Senin (6/1/2025) kemarin.
Jumlah titik maupun provinsi akan terus bertambah secara bertahap.
"Kami juga sudah bersama Badan Gizi Nasional sebagai pihak yang penanggung jawab utama program ini, sudah melakukan evaluasi, dan ke depannya kita berharap nanti sampai triwulan pertama 2025 akan ditambah lagi menjadi kurang lebih 3 juta penerima manfaat, atau bertambah sekitar 1000 titik satuan pelayanan pemenuhan gizi, atau dapur makan bergizi gratis," katanya. (ati)