Proses peningkatan RSUD Reda Bolo ditargetkan selesai pada Desember 2025.
Selain pembangunan infrastruktur, pemerintah juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). Menkes menyebut program beasiswa dan fellowship akan diprioritaskan untuk mencetak dokter spesialis lokal yang akan mengabdi di daerah asalnya.
Saat ini, berdasarkan data Kemenkes, RSUD di wilayah sasaran PHTC masih kekurangan 217 dokter spesialis dasar. Selain itu, RSUD tipe C membutuhkan tenaga spesialis KJSU (kanker, jantung, stroke, dan uronefro) dengan total kekurangan mencapai 392 dokter. Ditambah lagi, kebutuhan spesialis tujuh dasar (radiologi, patologi, anestesi, bedah, obgyn, anak, dan penyakit dalam) diperkirakan mencapai 1.270 dokter.
Tenaga Ahli Utama PCO, Chacha Annissa, memberikan apresiasi kepada Kemenkes atas langkah konkret yang telah diambil untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di awal 2025.
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Prioritaskan Kesehatan Masyarakat Melalui Skrining Gratis
“Ini menjadi kabar baik bagi masyarakat bahwa pemerintah serius meningkatkan pelayanan kesehatan. Rumah sakit di daerah terpencil kini memiliki fasilitas lengkap, seperti ruang operasi, ICU, dan laboratorium untuk menangani penyakit serius, termasuk kanker,” ujar Chacha.
Chacha juga menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang menjamin hak warga negara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas.
“Masyarakat di Sumba Barat Daya tidak perlu lagi berobat ke luar kabupaten atau pergi ke Kupang untuk mendapatkan perawatan penyakit serius seperti kanker dan stroke. Jika RSUD Reda Bolo sah menjadi tipe C, kasus medis kompleks bisa langsung ditangani di sini,” jelas Chacha.
Selain RSUD Reda Bolo, pengembangan juga akan dilakukan di RSUD wilayah lainnya, seperti Bengkulu Tengah, Pesisir Barat, Tana Tidung, Kepulauan Anambas, Halmahera Timur, Pulau Taliabu, Toraja Utara, Nias Utara, dan Manggarai Timur.
Pada 2026, tambahan 34 RSUD di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua akan menerima program peningkatan kapasitas yang serupa.
Melalui PHTC, pemerintah berharap dapat mewujudkan pemerataan layanan kesehatan yang berkualitas di seluruh Indonesia, dengan fasilitas yang modern dan tenaga medis yang memadai, untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. (*)