Pendidikan dan SDM – Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi dengan maksimal.
Gerakan Sosial – Program Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama dapat menjadi wadah kerja sama strategis antara ulama dan aparat keamanan.
“Harapan kami, NU terus bersatu bersama seluruh elemen bangsa, khususnya Polri, untuk bergandengan tangan dan saling menguatkan dalam mewujudkan Indonesia maslahat. Kita ingin Indonesia menjadi bangsa yang kuat, terhormat, dan sejahtera, bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” kata Kapolri.
Indonesia dalam Peta Keamanan Global
Kapolri juga menyoroti bagaimana stabilitas keamanan yang dijaga bersama dapat meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Ia menyebutkan bahwa banyak negara yang masih dilanda konflik berkepanjangan mengalami keterpurukan ekonomi. Sebaliknya, Indonesia terus menunjukkan perbaikan signifikan dan kini berada di peringkat ke-17 dari 141 negara dalam kategori negara paling aman.
Hal ini menjadi bukti bahwa keamanan dan ekonomi memiliki hubungan yang erat. Dengan keamanan yang terjaga, investor lebih percaya diri menanamkan modalnya, sehingga roda ekonomi nasional bisa terus berputar.
Dihadiri Para Tokoh Nasional
Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konbes NU ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, baik dari kalangan pemerintah maupun organisasi keagamaan. Beberapa di antaranya, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia H Abdul Kadir Karding, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi, Wakil Menteri HAM RI Mugiyanto,
Gubernur Lemhannas RI Tb H Ace Hasan Syadizily, Direktur SDM dan Umum Perum Bulog, Sudarsono
Dari jajaran NU, turut hadir Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir dan KH Anwar Iskandar, Katib Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf, serta para pengurus PBNU dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dari seluruh Indonesia. (*)