"Pers dan kebudayaan adalah dua hal yang tak terpisahkan. Literasi dan narasi dalam pers merupakan bagian penting dari kebudayaan," ujar Fadli.
Ia mencontohkan bahwa banyak tokoh besar pers Indonesia, seperti Rosihan Anwar dan Jamaluddin Adinegoro, tidak hanya dikenal sebagai jurnalis, tetapi juga sebagai penggerak budaya dalam konteks sosial dan sejarah bangsa.
Fadli juga menegaskan bahwa sejarah Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran pers dalam membangun kesadaran kolektif melalui berbagai bentuk media, mulai dari tulisan hingga prasasti sejarah.
"Di tengah era digital yang penuh dengan disinformasi, tantangan bagi pers semakin besar. Pers harus tetap menjadi penjaga kedaulatan bangsa," tegasnya.
Lebih lanjut, Fadli Zon menyoroti bahwa kebudayaan merupakan kekuatan utama suatu bangsa di kancah internasional. Ia menyebut negara-negara seperti Korea Selatan dan Jepang yang memanfaatkan kebudayaan sebagai soft power.
"Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Kita harus menjadikannya sebagai aset dalam membangun peradaban global," katanya.
Kebudayaan sebagai Pondasi Identitas Bangsa
Dalam pidatonya, Fadli Zon mengutip Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945 yang menegaskan bahwa negara bertanggung jawab dalam memajukan kebudayaan nasional.
Ia juga mengungkapkan bahwa setelah lebih dari 100 hari menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, dirinya terus berkomitmen untuk memperjuangkan Kementerian Kebudayaan sebagai entitas mandiri, terpisah dari kementerian lain.
"Literasi adalah kekuatan bangsa. Kita harus memastikan bahwa kebudayaan kita tetap menjadi fondasi utama dalam membangun identitas nasional," ujarnya dengan penuh semangat.
Menjaga Kedaulatan Bangsa Melalui Pers dan Kebudayaan
Sebagai penutup, Fadli Zon mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam menjaga pers yang bebas dan bertanggung jawab, serta menjadikan kebudayaan sebagai kekuatan bangsa.
"Kita memiliki kekayaan budaya yang tak ternilai. Mari kita jaga dan lestarikan bersama agar Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara dengan keberagaman budaya, tetapi juga sebagai negara yang menginspirasi dunia," pungkasnya.