Begini Kata Mendiktisaintek Soal #KaburAjaDulu

Photo Author
- Sabtu, 8 Maret 2025 | 22:51 WIB
Mendiktisaintek Brian Yuliarto Acara juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisain (Rini Suryati)
Mendiktisaintek Brian Yuliarto Acara juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisain (Rini Suryati)

Contoh manfaatnya yakni tenaga kerja dari negara berkembang tersebut jadi bereputasi baik di negara maju tempat ia tinggal. Sedangkan kedua negara terkait jadi bisa menjalin kerja sama.

"Misalnya Satya Nadella (CEO Microsoft) yang banyak sekali memberikan pekerjaan langsung ke Negara India karena dia sangat berhasil di luar (negeri). Sekitar 40 persen (pekerja) di Silicon Valley di Amerika itu berbahasa bukan bahasa Inggris, karena pekerjanya dari bermacam-macam negara, termasuk India. Jadi itu menciptakan lapangan kerja," ucap Stella.

Contoh manfaat lainnya menurut Stella yakni peningkatan sains dan teknologi dengan menerima dari bidang akademik. Ia menjelaskan, profesor di luar negeri asal Indonesia bisa mengajukan lowongan mahasiswa PhD juga dari Indonesia.

Baca Juga: Makin Seru, Honda Games On Ramadan Hadir Temani Ngabuburit

"Dan juga ada angka-angka yang sangat jelas dari riset-riset yang dilakukan bukan dari kami, tapi dari macam-macam. Yang saya perkenalkan tadi, bahwa brain circulation ini meningkatkan kualitas sains dan teknologi di negara asalnya, dan juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena dengan adanya kesempatan-kesempatan yang diberikan," jelas perempuan yang juga guru besar di Tsinghua University, Beijing, China ini.

Siapkan Skema Baru untuk Diaspora

Stella mengatakan Kemendiktisaintek akan menyediakan program riset yang merangkul diaspora Indonesia yang sudah sangat membantu Indonesia. Ia mencontohkan, diaspora dalam hal ini membantu dosen asal Indonesia untuk lanjut studi sebagai mahasiswa S3 di kampusnya di luar negeri.

"Ini kan sangat membutuhkan bantuan dari diaspora-diaspora kita yang bisa menerima lebih gampang lagi dosen-dosen kita menjadi S3. Dan kita mempunyai skema-skema khusus yang tentu akan kita launch. Jadi bersama-sama dalam pembangunan negeri kita," ucapnya.(ati)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X