Kesan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Esti Wijayati pada Paus Fransiskus: Warisi Semangat Kemanusiaan dan Pendidikan untuk Dunia

Photo Author
- Minggu, 27 April 2025 | 07:18 WIB
MY Esti Wijayati, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (Foto: EW Inisiatif)
MY Esti Wijayati, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (Foto: EW Inisiatif)

Krjogja.com -YOGYA -Wakil Ketua Komisi X DPR RI MY Esti Wijayanti menilai sosok Paus Fransiskus perlu menjadi teladan bagi banyak orang. Paus Fransiskus konsisten hidup sederhana di tengah jabatan penting yang diembannya.

"Ajaran hidup sederhana yang beliau contohkan semoga bisa menjadi teladan bagi kami umat Katolik. Teladan untuk peduli kepada yang miskin dan papa, menjadi energi kemanusiaan yang harus kita lakukan dalam kehidupan sosial," kata Esti, Sabtu (26/4/2025).

Esti mengatakan Paus Fransiskus semasa hidupnya dikenal luas sebagai tokoh lintas batas yang menjangkau dunia melalui pesan kesederhanaan, kasih universal, dan keberpihakan terhadap kaum kecil.

Baca Juga: Esti Wijayati: Jangan Biarkan Generasi Muda Tersesat karena Tak Paham Konstitusi

Bahkan dalam kunjungannya ke Indonesia pada Semptember 2024 lalu, Paus Fransiskus menunjukkan semangat solidaritas dan persaudaraan. Sosok kharismatik Paus Fransiskus membuatnya banyak dikagumi masyarakat Indonesia.

"Kunjungan Bapa Suci ke Indonesia menyinarkan rasa persaudaran antar-umat beragama. Mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik kepada siapapun," ujar anggota DPR RI  dari Dapil DIY, Fraksi PDI Perjuangan. 

"Sri Paus meninggalkan pesan dan kesan mendalam tentang arti sebuah kasih persaudaraan dan perdamaian yang selalu beliau sampaikan untuk dunia," ujarnya.

Baca Juga: Anggota DPR RI, Esti Wijayati Diwisuda di Univ Widya Mataram, Rektor Prof Edy Beri Pesan Mendalam kepada Wisudawan

Dalam kunjungan apostoliknya ke Indonesia tahun lalu, Paus Fransiskus juga sempat melakukan pertemuan dengan Scholas Occurrentes Indonesia di Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta.

Scholas Occurrentes Indonesia merupakan bagian dari Scholas Occurrentes atau Gerakan Pendidikan Kepemudaan Global yang didirikan oleh Paus Fransiskus sejak tahun 2013 di Argentina. Gerakan pemuda untuk pendidikan ini didirikan berdasarkan warisan budaya dan pendidikan Paus Fransiskus.

Hingga kini, Scholas Occurrentes tercatat sudah ada di sekitar 70 negara di lima benua di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Esti berharap perjuangan hidup Paus Fransiskus di dunia pendidikan dan pemberdayaan pemuda dapat terus dilanjutkan.

"Komitmen Bapa Suci terhadap pendidikan dan pemberdayaan pemuda adalah warisan moral yang tak ternilai dan harus terus kita lanjutkan," ungkapnya. 

Baca Juga: Esti Wijayati: Calhaj Lansia Perlu Manasik Khusus

"Meskipun Bapa Suci Paus Fransiskus telah tiada, semangat beliau dalam memajukan dunia pendidikan dan kepemudaan harus bisa terus menyala. Ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama," lanjutnya.

Esti menekankan pentingnya menjadikan semangat Paus Fransiskus sebagai fondasi dalam merancang kebijakan pendidikan nasional yang lebih inklusif, humanis, dan berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X