Pacu Ekonomi Syariah, PBNU Gandeng Singapura

Photo Author
- Jumat, 13 Juni 2025 | 12:36 WIB
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf ( baju putih no 2 dari kanan (Rini Suryati)
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf ( baju putih no 2 dari kanan (Rini Suryati)

KRJogja.com - JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjalin kerja sama dengan Harvest Advisors Singapura untuk memacu peningkatan kualitas ekonomi syariah yang mendunia.

"Gagasan awal adalah kerja sama komprehensif menyangkut agenda-agenda pengembangan bisnis, finansial, dan investasi yang sangat luas, bahkan sampai menginisiasi suatu ekosistem ekonomi bisnis syariah yang luas, bukan hanya di Indonesia saja, melainkan juga secara internasional," kata Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Kamis (12/6/2026)

Yahya menegaskan, kerja sama tersebut akan melibatkan berbagai lembaga yang relevan di Indonesia, baik itu bank, Otoritas Jasa Keuangan, hingga lembaga-lembaga finansial lainnya.

Baca Juga: Ayam Goreng Widuran Dilaporkan Polisi Gegara Rahasiakan Penggunaan Bahan Non-Halal

Ke depan, PBNU dan Harvest Advisors akan menandatangani kesepahaman bersama untuk mengembangkan potensi ekonomi syariah di Indonesia, bahkan memperluas kolaborasi di bidang-bidang lain mulai dari dimensi bisnis, sosial, hingga politik.

"Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita bisa segera menyepakati sejumlah hal mendasar tentang kerja sama ini, dan insyaallah apabila ini terwujud, kita akan melihat kontribusi besar yang bisa dihadirkan oleh kolaborasi antara PBNU dan Harvest Advisor untuk masyarakat Indonesia, baik dalam konteks pembangunan ekonomi maupun peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan," paparnya.

Sementara itu, Managing Director Harvest Advisors Singapura, Andrew Tan, menyampaikan bahwa kerja sama tersebut merupakan hasil dari proses komunikasi intensif selama sembilan bulan.

Baca Juga: Sistem Kelas BPJS Mulai Dihapus Akhir Juni, Waktu Observasi UGD Lebih Singkat

Andrew menjelaskan, Harvest adalah perusahaan manajemen aset dari Singapura yang memiliki keahlian dalam investasi syariah, teknologi, serta jaringan dengan negara-negara Timur Tengah.

"Harvest ingin berkolaborasi dengan PBNU untuk membawa nilai tambah bagi Indonesia, termasuk melalui inisiatif seperti PBNU Harbour School yang bertujuan menghubungkan Indonesia dengan dunia," katanya.

Sementara itu, Healthcare Private Equity Advisor Harvest Advisors Singapura, Matthew Chang, mengemukakan pihaknya akan menjalin kerja sama dengan PBNU, utamanya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan masyarakat Muslim secara global.

Baca Juga: Korem 072/Pamungkas Siap Bersinergi Tangani Premanisme dan Ormas Meresahkan

"Kami akan fokus pada pengembangan ekosistem layanan kesehatan yang bermanfaat secara sosial, terutama bagi komunitas Muslim global, berbagai inovasi seperti robotik medis berbasis akal imitasi (AI) juga akan kami terapkan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia hingga dunia," tuturnya.(Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X